Suara.com - Kisah hilangnya Suster Nani Diana Lie (25) akhirnya terkuak. Sebelumnya, dia diisukan tenggelam di Danau Sentani karena mobilnya ditemukan Tim SAR dan warga di sana pada 26 September 2017.
Akhirnya, Suster Nani ditemukan keluarga pada pukul 20.30 WIT di wilayah Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (2/10/2017).
Kasus menghilangnya Suster Nani mirip cerita film. Selama tujuh hari dia menghilang.
Suster Nani menjadi pembicaraan hangat di Kota Jayapura. Kisah Suster Nani, bahkan sampai menjadi trending topic di media sosial. Isu yang berkembang selama ini ada yang berbau-bau mistik, ada pula kriminal berlatar berlatar asmara.
Semua itu mentah setelah dia ditemukan.
Diduga, alasan Suster Nani memainkan skenario mobil jatuh ke Danau Sentani lantaran tak ingin dinikahkan dengan lelaki pilihan orangtuanya.
Suster Nani bekerjasama dengan teman perempuan berinisial A menjalnakan aksi.
“Iya, kabarnya dia dijodohkan oleh orangtuanya, tapi tak mau, lalu dia dibantu temannya,” kata Kapolsek Abepura AKP James Tegai, dikutip dari kabarpapua.co, Selasa (3/10/2017).
Dari data yang didapat Kabarpapua.co, pada tanggal 26 September 2017, Suster Nani sudah membuat janji dengan A di Kampung Yoka.
Sebelum menjatuhkan mobil di Kampung Nano, A menunggu Suster Nani untuk melakukan penyuluhan di Kampung Yokiwa.
Keterangan A menyebutkan usai Suster Nani mendorong mobil ke danau, A mengantar ke Bandara Sentani untuk terbang ke Surabaya.
Setelah itu, A beraktifitas seperti biasa dan terus berkomunikasi dengan Suster Nani.
A sempat menyusul ke Surabaya, lalu keduanya bersepakat balik ke Kota Jayapura mengakhiri kisah petualangan mereka.
“Keterangan temannya berinisial A ini belum bisa kami benarkan dulu, kami harus mencocokkan dengan keterangan dari Suster Nani. Saat ini kami masih bujuk untuk minta keterangan, tapi orang tuanya belum memberi ijin karena kondisi Suster Nani masih belum stabil,” ujar James. (kabarpapua.co/Liza Indriyani)
Tag
Berita Terkait
-
Kebun Sawit di Papua untuk Swasembada Energi, Bagaimana Risikonya?
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, Anggota Komisi IV DPR Ingatkan Pengalaman Pahit di Berbagai Daerah
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga