Suara.com - Bupati Kutai Kertanegara Rita Widyasari akhirnya memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi untuk diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan suap di pemerintahan Kabupaten Kukar, Jumat (6/10/2017). Sebelumnya, Rita mangkir dari panggilan penyidik.
Rita datang didampingi seorang seorang lelaki berbadan gemuk. Kedatangan mereka sempat luput dari perhatian media. Sebelum naik ke ruang penyidikan di lantai dua sekitar jam 13.00 WIB, mereka duduk menunggu di salah satu ruangan.
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan agenda pemeriksaan Rita hari ini merupakan penjadwalan ulang dari panggilan pertama.
"Yang bersangkutan diperiksa sebagai tersangka," kata Febri, Jumat (6/10/2017).
KPK menetapkan Rita -- tokoh yang disebut-sebut akan maju menjadi calon guberur Kalimantan Timur -- menjadi tersangka dugaan penerima suap dan gratifikasi. Dia diduga menerima Rp6 miliar dari Direktur Utama PT. Sawit Golden Prima Hari Susanto Gun.
Uang suap diduga berkaitan dengan pemberian izin operasi untuk keperluan inti dan plasma perkebunan kelapa sawit di Desa Kupang Baru, Kecamatan Muara Kaman kepada PT. Sawit.
Dalam kasus gratifikasi, Rita diduga menerima 775 ribu dollar AS atau setara Rp6,9 miliar. Uang tersebut diduga diterima Rita bersama dengan Komisaris PT. Media Bangun Bersama Khairuddin
Berita Terkait
-
Usut Gratifikasi Batu Bara Eks Bupati Kukar, KPK Panggil WNA India Sankalp Jaithalia
-
Kasus Eks Bupati Kukar; KPK Geledah Rumah Robert Bonosusatya, Sita Dokumen Hingga Mata Uang Asing
-
Kasus TPPU Eks Bupati Kukar Rita Widyasari, KPK Geledah Rumah Pengusaha Robert Bonosusatya
-
Korek Saksi Penting, KPK Usut Aliran Suap Eks Bupati Kukar Rita Widyasari dari Perusahaan Tambang
-
Karena Mau Umrah, Ahmad Ali Pilih Percepat Diperiksa KPK Terkait Kasus Rita Widyasari
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres