Suara.com - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Sabtu pagi (7/10/2017) akibat hujan ekstrem, kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo.
"Berdasarkan hasil pengukuran curah hujan harian di Stasiun Meteorologi Cilacap hingga pukul 07.00 WIB tercatat mencapai 171,6 milimeter. Kondisi tersebut sudah termasuk kategori hujan ekstrem karena mencapai di atas 150 milimeter per hari," katanya di Cilacap, Sabtu.
Bahkan, kata dia, curah hujan harian di Bandara Tunggul Wulung, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, pada Sabtu (7/10) pagi tercatat mencapai 298 milimeter. Ia memrakirakan hujan masih akan mengguyur Cilacap hingga menjelang siang hari.
"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap dampak hujan ekstrem tersebut. Kami akan segera informasikan jika ada perkembangan," katanya.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan selain karena sebagian wilayah Cilacap khususnya Kecamatan Cilacap Selatan sudah memasuki awal musim hujan pada dasarian (10 hari) pertama bulan Oktober, hujan yang terjadi sejak Jumat malam hingga Sabtu juga dipengaruhi oleh munculnya daerah pusat tekanan rendah.
Berdasarkan citra satelit, kata dia, di Australia bagian utara terdapat daerah pusat tekanan rendah yang tekanannya saat mencapai 1.005 milibar.
Seperti diwartakan, sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap dilanda banjir pada Sabtu pagi, antara lain Desa Kawunganten dan Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten, dan beberapa wilayah di kota Cilacap seperti Perumahan Ketapang, Jalan Sutomo, Jalan Kendeng, dan sebagian Kecamatan Cilacap Selatan.
Bahkan, tinggi genangan air di Desa Kalijeruk dilaporkan telah mencapai di atas 50 centimeter sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap menyiagakan perahu karet untuk mendistribusikan bantuan dan evakuasi warga.
Berita Terkait
-
Malang Diguyur Banjir: Masalah Alam, Tata Kota, dan Warisan yang Terabaikan
-
Bencana Sumatra: Alarm Keras untuk Kebijakan Lingkungan yang Gagal
-
Bahlil Ungkap Update Terkini Pemulihan Jaringan Listrik Aceh: 4 Kabupaten Pemadaman Bergilir
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka