Suara.com - Ruko Pusat Kebugaran T1 Sauna di Ruko Plaza Harmoni, Gambar, Jakarta Pusat, ternyata masih ada hubungannya dengan Pusat Kebugaran Atlantis Gym & Spa, Ruko Kokan Permata, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Dua ruko ini digrebek karena menggelar kegiatan gay di dalamnya. Atlantis digrebek pada Mei 2017, sedangkan T1 digrebek pada Jumat (6/10).
"Menurut informasi, kalau tak salah, pemiliknya masih sepupu. Antara Apolo (pemilik Atlantis) sama Hendrik (pemilik T1, DPO) ini," ujar salah satu petugas keamanan (satpam) kompleks Ruko Plaza Harmoni yang tak mau disebutkan namanya, di lokasi, Minggu (8/10/2017).
Meski pemiliknya masih berkerabat, kedua tempat ini saling bersaing. Ia menuturkan, dua tempat ini saling mengirim orang untuk menggelar aksi unjuk rasa di tempat ‘pesta gay’ saingan.
"Kalau di sini (T1 Sauna) didemo, tak lama di sana (Atlantis) juga didemo. Mahasiswa yang mendemo, kayaknya suruhan, ya saingan begitu," ujarnya.
Ia mengatakan, antara pemilik dan pengelola T1 sempat silang pendapat ketika Atlantis digrebek polisi, hingga akhirnya mereka sepakat tetap membuka Pusat Kebugaran T1.
"Yang punya si Hendrik. Sejak kasus Kelapa Gading, (pemasukan) berkurang. Hendrak maunya (T1 Sauna) ditutup. Tapi Pak Jes ini maunya bertahan, siapa tahu ramai," terangnya.
Ia menuturkan, ruko ini sudah beraktivitas selama dua tahun. Sebelumnya, T1 beroperasi di Jalan Senopati, Jakarta Selatan, tapi pindah karena lokasinya dekat dengan masjid.
Baca Juga: Dianiaya, Juru Parkir Mal Gancit Sujud di Kaki Pelaku Mengaku TNI
"Ya sudah dua tahun di sini. Tadinya mau buka di Bandung tidak jadi, kalau di Bali sudah jalan. Hendrik yang ngomong," ungkapnya.
Polres Jakarta Pusat menangkap 51 pria di T1 Sauna di Jalan Suryo Pranoto itu, Jumat (6/10) malam.
Puluhan laki-laki itu adalah pengunjung dan karyawan sauna tersebut. Di antara pengunjung yang tertangkap, ada yang merupakan warga negara asing.
"Ada 7 warga negara asing, 4 warga negara Cina, 1 orang warga Singapura, 1 warga Thailand, dan 1 warga Malaysia," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Argo Yuwono.
Menurut Argo, aksi kelompok ini melanggar undang-undang pornografi karena memudahkan perbuatan cabul dengan orang lain.
Polisi sudah menetapkan enam orang sebagai tersangka, yakni berinisial GG, GCMP, NA, TS, dan KH. Satu tersangka lain berinisial HI berstatus buron.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank