Suara.com - Modus berpura-pura kehabisan bensin, komplotan begal di wilayah hukum Polres Lhokseumawe, Provinsi Aceh menyatroni anak-anak untuk mengantar pulang dan setelahnya mengambil harta benda milik korban.
Modus itu dilakukan tersangka M (17) dan A (19) sebagai pelaku pembegalan terhadap dua orang korbannya yang masih anak-anak, yaitu MK (13 dan FM (16), dengan pelaku pura-pura minta tolong kehabisan bensin, dan minta diantar ke rumahnya.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman melalui Kapolsek Muara Satu AKP Ahmad Yani, di Lhokseumawe, Kamis, mengatakan bahwa aksi pembegalan modus pura-pura kehabisan bensin terjadi pada Senin (9/10) kemarin. Begitu seperti diwartakan Antara.
Keluarga korban melakukan penangkapan terhadap pelaku dan selanjutnya diserahkan ke Polsek Muara Satu, pada Selasa (10/10) lalu.
Menurut Kapolsek, peristiwa tersebut berawal pada Senin sore, sekitar pukul 17.30 WIB, pelaku M (17) warga Muara Satu dan A (19) warga Kecamatan Dewantara meminta tolong kepada kedua korban mengantar temannya yang berinisial A ke Pintu 2 Arun, Desa Blang Pulo, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe.
"Kedua pelaku saat itu menyalip dan memberhentikan korban dengan alasan motor yang digunakannya kehabisan minyak," ujar Kapolsek.
Lalu, korban memberikan bantuan dengan membonceng teman pelaku yang berinisial A, dengan cara membonceng dua orang sekaligus. Sedangkan teman pelaku lainnya M, mengikuti dari belakang.
Sesampainya di Pintu 2 Desa Blang Pulo, pelaku yang dibonceng mengatakan kepada korban untuk masuk ke arah jalan Simpang Len, Desa Padang Sakti dan pelaku terus mengarahkan ke arah Gua Jepang, di Desa Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu.
Sampai di depan pintu Gua jepang kembali diarahkan ke semak-semak oleh pelaku dan tidak beberapa lama pelaku M tiba di lokasi dan meminta kunci kontak motor korban, namun tidak diberikan.
Baca Juga: Begal yang Selama Ini Ditakuti Warga Jakarta Dibekuk
Lalu, pelaku meminta uang kepada korban namun korban menjawab tidak ada, kemudian pelaku membuka bagasi motor korban dan mengambil dompet kakak korban berisi uang sebanyak Rp50.000, mengambil sandal serta mengambil HP Oppo dan Advan milik kedua korban, ujar Kapolsek.
Pelaku juga mengancam korban supaya tidak melapor kepada siapa pun. Namun karena tidak terima perlakuan pelaku, korban akhirnya memberitahukan kepada keluarganya dan pihak keluarga mencari pelaku dan selanjutnya diserahkan kepada polisi untuk diproses hukum lebih lanjut.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur