Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat hadiri konser musik bertajuk "Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot" di Lapangan Banteng, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2017).
Konser yang digagas relawan dan pendukung Ahok-Djarot ini ditujukan untuk mengenang dan berterima kasih kepada Djarot dan gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), selama memimpin pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.
Seperti diketahui, masa bhakti mantan Wali Kota Blitar dua periode (2000-2005 dan 2005-2010) itu akan resmi berakhir besok, Minggu (15/10/2017).
Djarot yang tiba di lokasi didampingi Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi, disambut ribuan orang yang tergabung dalam relawan Basuki-Djarot atau yang biasa dikenal dengan sebutan Badja.
Saat namanya disebutkan oleh pembawa acara, sontak ribuan orang yang pada sore hari sudah memadati lokasi konser berteriak histeris.
Ada yang menyebut-nyebut nama Djarot sambil mengucapkan terima kasih. Tak lupa pula, mereka meneriakan nama Ahok.
"Terima kasih Pak Ahok, terima kasih Pak Djarot, selamat datang Pak Djarot," teriak relawan meramaikan lokasi acara.
Lokasi acara semakin ramai ketika artis senior Titiek Puspa naik panggung menyanyikan lagu ciptaannya berjudul "Marilah Kemari'.
Sesekali, Titik Puspa mengganti lirik lagunya itu dengan kata 'Saya mencintaimu Pak Djarot'.
Baca Juga: Ribuan Orang Padati Konser Terima Kasih Ahok-Djarot
Selain itu, dia juga mengucapkan selamat datang kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno.
"Marilah kemari hey hey hey kawan. I love you Pak Djarot. Selamat Pak Djarot, terima kasih pak Djarot. Selamat datang hey Sandi Sandi Sandi," nyanyi Titik disambut sorakan penonton.
Foto: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat didampingi Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, dan artis senior Titiek Puspa. [Suara.com/Nikolaus Tolen]
Tak lama setelah itu, kaleidoskop selama kepemimpinan Joko Widodo-Ahok, Ahok-Djarot pun ditayangkan panitia penyelenggara.
Situasi semakin ramai ketika dalam video yang ditampilkan tampak muka Ahok yang kini mendekam di Rumah Tahanan Mako Brimob, Depok, akibat kasus penodaan agama.
Tag
Berita Terkait
-
HUT ke-13 Jokowi Masuk Gorong-gorong, Membaca Ulang Mitos Populisme
-
Jokowi Buka Pintu Maaf Soal Tudingan Ijazah Palsu: Urusan Hukum, Ya Hukum
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir