Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni [suara.com/Erick Tanjung]
Perwakilan Partai Solidaritas Indonesia kembali ke Komisi Pemilihan Umum, Minggu (15/10/2017). Mereka melengkapi dokumen persyaratan menjadi calon peserta pemilu 2019.
"Kami datang membawa 46 boks melengkapi berkas untuk diserahkan ke KPU," kata Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni.
Sebelumnya, berkas PSI belum diterima komisioner KPU karena belum lengkap.
"Kami datang membawa 46 boks melengkapi berkas untuk diserahkan ke KPU," kata Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni.
Sebelumnya, berkas PSI belum diterima komisioner KPU karena belum lengkap.
"Jadi ceritanya setelah kami datang mendaftar kemarin, kami masih bisa mengakses sipol (sistem informasi partai politik). Tapi kalau data fisik kami ini dianggap sempurna maka akses sipol (secara online di web KPU) kami akan di lock. Padahal di beberapa kabupaten, kota ada jumlah anggota kami yang naik dan turun, jadi kami putuskan dari pada kami tidak bisa akses sipol, makanya kami tarik berkas," ujar dia.
"Jadi kemarin dari 34 Provinsi, tinggal dua provinsi (berkas administrasi) yang sedang diperiksa. Jadi sebenarnya bukan kurang," Raja Juli menambahkan.
Kali ini, Raja Juli memastikan semua berkas yang dibutuhkan KPU dapat dipenuhi.
Sistem informasi partai politik yang dibuat KPU dinilai bermanfaat bagi partai.
"cuma memang masih ada beberapa masalah, misalnya hari-hari ini di Kolaka Utara, tadi ada kasus kawan sudah ngeprint beberapa F2, tetapi data yang ada di KPU itu berubah. Entah apa masalahnya di sipol, tetapi yang jadi standarnya adalah sesuatu yang mesti kami print. Seperti apa yang kami print kan harus sama dengan bukti fisik, seperti jumlah anggota, kepengurusan, dan lain sebagainya," kata dia.
"Ini juga akan saya sampaikan ke komisioner ya, jadi ada kasus atau perbedaan dari rekap dengan apa yang di print itu berbeda. Itu terjadi di Kabupaten Kolaka Utara, Pidie," Raja Juli menambahkan.
Batas akhir pendaftaran partai pada Senin (16/10/2017) pukul 00.00 Wib. KPU membuka masa pendaftaran partai calon sejak 3 Oktober 2017.
"cuma memang masih ada beberapa masalah, misalnya hari-hari ini di Kolaka Utara, tadi ada kasus kawan sudah ngeprint beberapa F2, tetapi data yang ada di KPU itu berubah. Entah apa masalahnya di sipol, tetapi yang jadi standarnya adalah sesuatu yang mesti kami print. Seperti apa yang kami print kan harus sama dengan bukti fisik, seperti jumlah anggota, kepengurusan, dan lain sebagainya," kata dia.
"Ini juga akan saya sampaikan ke komisioner ya, jadi ada kasus atau perbedaan dari rekap dengan apa yang di print itu berbeda. Itu terjadi di Kabupaten Kolaka Utara, Pidie," Raja Juli menambahkan.
Batas akhir pendaftaran partai pada Senin (16/10/2017) pukul 00.00 Wib. KPU membuka masa pendaftaran partai calon sejak 3 Oktober 2017.
Komentar
Berita Terkait
-
Komisioner KPU Kena Sanksi Jet Pribadi: DPR Turun Tangan, Ini yang akan Dilakukan!
-
DPR Hormati Sanksi DKPP untuk KPU Soal Jet Pribadi: Harus Sensitif pada Publik!
-
DPR Ultimatum Pimpinan KPU usai Kena Sanksi DKPP: Kalau Ada Pesawat Biasa Kenapa Pakai Jet Pribadi?
-
Skandal Jet Pribadi Pimpinan KPU RI, KPK: Kami Siap Pelajari Putusan DKPP
-
Berapa Gaji dan Kekayaan Ketua KPU M Afifuddin? Kena Teguran Keras Sering Pakai Private Jet
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Proyek Whoosh Diacak-acak, Pakar Ungkap Hubungan Prabowo-Jokowi: Sudah Retak tapi Belum Terbelah
-
Di Sela Kesibukan, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Terekam Baca Alquran di Dalam Mobil
-
Soal Whoosh Disebut Investasi Sosial, Anggota Komisi VI DPR: Rugi Ini Siapa Yang Akan Talangi?
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 1 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Awal Bulan
-
Pohon Tumbang di Jakarta Makan Korban Jiwa, Begini Ultimatum DPRD ke Distamhut DKI
-
Megawati Bakal Pidato di Acara Peringatan KAA ke-70 di Blitar, Ini yang Akan Disampaikan
-
Langkah Polri di Era Prabowo-Gibran: Mengawal Asta Cita, Menjaga Stabilitas Nasional
-
Ketua DPD RI Dianugerahi CNN Award: Komitmen Dukung dan Kawal Program Asta Cita di Daerah
-
Masih Diperiksa Intensif Polisi Bareng Beby Prisillia, Onad Sudah Ditetapkan Tersangka?
-
Dijaga Ketat 1.500 Ribu Aparat, Begini Pengamanan Berlapis Konser BLACKPINK di SUGBK Jakarta