Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam Habib Muchsin Alatas sampai sekarang belum dapat memastikan kapan Habib Rizieq Shihab bersedia pulang ke Indonesia. Menurut dia, Rizieq baru pulang kalau diminta pemerintah atau aparat kepolisian.
"Saya tidak bisa pastikan. Yang pasti kalau pemerintah mau Habib Rizieq pulang maka akan pulang. Tanya pemerintah kapan mau Habib Rizieq pulang," kata Muchsin di Hotel Grand Cempaka, Jalan Suprapto, Jakarta Pusat, Minggu (15/10/2017)
Saat ini, Rizieq masih berada di Arab Saudi. Setelah ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan pornografi, dia menjadi buronan karena tak pulang-pulang.
Muchsin tak mau menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi sampai Rizieq tetap bisa bertahan di luar negeri.
"Saya tidak mau bicara soal itu," kata Muchsin.
Menurut Muchsin yang harus memberikan jawaban soal itu adalah pemerintah dan polisi.
"Pemerintah dan kepolisian yang harus menjawab alasannya," kata dia.
Rizieq dan Firza Husein telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pornografi melalui situs baladacintarizieq.com.
Selain itu, Rizieq juga menjadi tersangka kasus dugaan penghinaan Pancasila dan pencemaran nama baik Soekarno yang ditangani Polda Jawa Barat.
Rindu pulang
Juru bicara FPI Slamet Maarif mengatakan Rizieq sudah rindu pulang ke Indonesia.
"Dibilang nggak rindu, siapa sih yang nggak kangen (Indonesia). Dia kangen ke Indonesia berkumpul dengan umat dan melakukan pengajian," ujar Slamet di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta, Rabu (27/9/2017).
Saat ini, tersangka dua kasus tersebut bertahan di Arab Saudi. Meski sudah diimbau untuk pulang agar bisa menjalani proses hukum, dia tetap bertahan.
Menurut Slamet, Rizieq memiliki pertimbangan matang kenapa tak pulang-pulang.
"Tapi ada pertimbangan yang kita paham dan maklum sehingga kita menunggu keputusan beliau (Rizieq) kapan beliau pulang. Tapi dia pastikan kalau pulang. Beliau lebih tahu.Secara hukum lawyernya lebih tahu," kata dia.
Berita Terkait
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
5 Fakta Panas Bentrok Berdarah di Ceramah Rizieq Shihab yang Sebabkan 15 Orang Terkapar
-
Siapa Dalang Penyerangan di Ceramah Habib Rizieq? 5 Orang Terluka Sajam, Ini Tuntutan HRS
-
Benarkah Ada Surat Perintah di Balik Aksi Tolak Habib Rizieq di Pemalang?
-
Terungkap! Ada Kesepakatan Damai Antara FPI dan PWI-LS Seminggu Sebelum Ceramah Rizieq Shihab
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Ribuan Anak Keracunan dan Makanan Berbelatung, FSGI Desak Moratorium Program Makan Bergizi Gratis
-
Demokrasi Terancam? Rocky Gerung Kritik Pergeseran Politik ke Kaum Demagog
-
Penuh Belatung, RS Polri Ungkap Luka-luka Mengerikan Kasus Bocah Membusuk di Indekos Penjaringan
-
Jasad Bule Australia Pulang Tanpa Jantung dari Bali, Ada Apa di Balik Kematian Misteriusnya?
-
Hari Tani Nasional, Jalan Depan Gedung DPR RI Macet! Ini Rute Alternatif yang Disiapkan Polisi
-
Sebelum Prabowo Subianto, 4 Presiden Ri Ini Juga Pernah Berpidato di Sidang Umum PBB
-
Istilah 'Ibu Kota Politik' IKN Bikin Bingung, PDIP Minta Penjelasan Pemerintah
-
Two-State Solution Prabowo di PBB Dapat Dukungan DPR, Disebut Jalan Damai Bermartabat
-
BMKG Rilis Peringatan Dini: Mayoritas Indonesia Diguyur Hujan, Wilayah Ini Berstatus Siaga
-
Amankan Demo Hari Tani di DPR, 9.498 Personel Gabungan Dikerahkan, Jalan Gatot Subroto Tutup