Suara.com - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM untuk memulangkan Mohd. Hairulanuar Bin Sulaiman, warga negara Malaysia yang ditangkap lantaran menaruh koper dan tas ransel di pos keamanan.
"Terkait rencana pemulangan, nanti kami koordinasi dengan Imigrasi," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta, Kamis (19/10/2017).
Nico menambahkan polisi telah membebaskan Hairulanuar setelah menjalani pemeriksaan, pagi tadi.
"Sudah dilepaskan," kata Nico.
Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Kemenkumham Agung Sampurno belum menerima permintaan dari polisi untuk mendeportasi warga Malaysia tersebut.
"Belum ada pelimpahan mungkin sedang didalami oleh yang berwajib sesuai SOP apakah ada unsur pidana akan dilakukan tindakan keimigrasianm Tindakan keimigrasian itu bisa berupa pendeportasian atau permasalahan untuk masuk ke Indonesia," kata Agung kepada Suara.com.
Agung belum bisa menjelaskan apakah Imigrasi akan mengabulkan permintaan kepolisian untuk memulangkan Hairulanuar. Imigrasi, kata Agung, baru bisa mengambil tindakan terhadap keberadaan Hairulanuar setelah menerima berkas acara pemeriksaan yang dilakukan polisi.
"Nanti tergantung serah terima berita acaranya. Nanti baru bisa kami lihat persoalannya apa kemudian tindakan apa yang akan diambil apa dia ada melanggar izin tinggal keimigrasian atau menyalahgunakan ijin keimigrasian atau hal-hal lain," kata dia.
"Terkait keimigrasian maka dia bisa dikenakan tindakan administrasi keimigrasian berupa pembatasan izin tinggal pembatalan visa sampai pendeportasian," Agung menambahkan.
Barang milik Hairulanuar, kemarin, disangka bom. Tim Gegana Mabes Polri sampai dikerahkan ke lokasi untuk menanganinya.
Berita Terkait
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Kronologi Hilangnya Bima Permana Putra: Janggal! Polisi Rilis Versi, Publik Meragukan
-
Penyelidikan Kasus Kematian Arya Daru Masih Lanjut, Polisi Terbuka Jika Keluarga Punya Bukti Baru
-
Misteri Orang Hilang Pasca-Demo Rusuh, Eko Ditemukan Jadi Nelayan di Kalteng
-
Sempat Dikira Hilang Usai Demo Ricuh, Eko Purnomo Ternyata Cari Nafkah Jadi Nelayan di Kalteng
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek