Suara.com - Wali Kota Malang Moch Anton menyatakan para santri wajib menjalankan tiga tugas penting guna menghindari perpecahan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Tiga tugas penting itu adalah memerangi terorisme, radikalisme dan ekstremisme yang bertentangan dengan Pancasila dan NKRI, memerangi kebodohan, ketertinggalan dan kemiskinan serta menguatkan persatuan dan kesatuan agar terhindar dari perpecahan," kata Moch Anton dikutip dari Antara.
Dalam apel Hari Santri Nasional tersebut, seluruh peserta mengenakan sarung, baik Wali Kota Malang Moch Anton, Ketua PCNU Kota Malang KH Dr Isroqun Najah dan Rais Syuriah PCNU Kota Malang KH Chamzawi.
Lebih lanjut, Anton mengatakan para santri juga harus mempersiapkan diri agar tidak kalah dalam persaingan, bahkan harus memiliki kemampuan intelektual yang tinggi dan akses pengetahuan, informasi serta alih teknologi yang memadai.
Selain itu, katanya, santri juga harus responsif terhadap perkembangan dan perubahan, mampu menempatkan diri sebagai katalisator, motivator dan inovator, dengan tujuan agar kehidupan masyarakat berimbang, selaras antara aspek jasmani dan rohani, sehingga mampu mendukung suksesnya pembangunan di segala bidang kehidupan.
Sementara itu, dalam sambutannya Anton menyatakan apel Hari Santri dapat dijadikan sebagai momen bagi para santri untuk mulai membangkitkan keteladanan dan melanjutkan misi laskar ulama-santri pendahulu dengan berperan aktif dalam membangun negara, bangsa dan daerah sekaligus membentuk karakter bangsa bagi generasi di masa mendatang.
"Saya berharap para santri hendaknya mengembangkan dirinya agar tidak saja memiliki ketangguhan jiwa yang berdasarkan nilai-nilai keislaman, budi pekerti yang mulia, tetapi juga memiliki berbagai disiplin ilmu keterampilan lainnya, sebab globalisasi dan modernisasi tidak mungkin kita dihindari," ujarnya.
Sementara itu, Hari Santri Nasional juga diperingati di Universitas Islam Malang dan Ikatan Santri Muda Nusantara. Unisma dan Isamnu mengadakan jalan sehat yang melibatkan 4.000 santri di lapangan depan Kampus Unisma.
Peringatan Hari Santri Nasional di Unisma ditandai dengan pengibaran bendera Nahdlatul Ulama raksasa di depan Kampus Unisma. Bendera tersebut berukuran 45 x 30 meter dan mencatatkan rekor baru di Museum Rekor Indonesia sebagai rekor pengibaran bendera organisasi masyarakat terbesar se-Indonesia.
Berita Terkait
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Pramono Anung Tegaskan Santri Bukan Sekadar Simbol Religi, tapi Motor Peradaban Jakarta
-
Hari Santri 2025, Sekjen PDIP Soroti Kiprah Bung Karno dalam Gerakan Dunia Islam
-
Pesan Megawati di Hari Santri 2025 yang Menggetarkan Nasionalisme
-
Potret Perayaan Hari Santri Nasional 2025 di Berbagai Daerah Indonesia
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka