Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menguji coba penggunaan aspal campuran limbah plastik atau aspal plastik di Jalan Dakota akses bandara lama, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Uji coba dilakukan sepanjang 100 meter pada Selasa (24/10/2017).
"Kami bersama Kemenko Kemaritiman terus mendorong dan mengawal pemanfaatan limbah plastik sebagai campuran aspal, termasuk melibatkan Kementerian Perindustrian dan SMK untuk pengembangan mesin pencacahnya," kata Basuki, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya Kementerian PUPR juga telah menguji coba penghamparan aspal plastik di Bali dan Bekasi, yang selanjutnya akan dilakukan di rest area jalan tol Tangerang-Merak dan Depok.
Teknologi aspal plastik diharapkan dapat mereduksi sampah plastik, sekaligus menarik manfaat ekonomi.
Uji coba ini dihadiri oleh Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Deded P. Syamsudin dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Makassar, Bastian S. Sihombing. Sebelumnya dilakukan sosialisasi proses pencampuran aspal bercampur limbah plastik di asphalt mixing plant (AMP) di Maros.
Pencampuran aspal dan limbah plastik tidak memerlukan penggunaan teknologi khusus dan alat baru, sehingga dapat dilakukan oleh perusahaan AMP manapun.
“Bukan suatu teknologi yang canggih dan tidak membutuhkan alat baru apapun,” ujar Deded.
Ia menambahkan, pelaksanaan uji coba di Maros bertujuan untuk meningkatkan kepedulian pemerintah daerah (Pemda) untuk mengelola sampah dengan lebih baik melalui pemanfatan ulang.
Menurutnya, campuran limbah plastik tersebut tidak boleh melebihi 6 persen, sebab dapat berpengaruh pada kualitas aspal yang justru menjadi mudah retak.
"Plastik meningkatkan kinerja aspal terhadap air sehingga tahan retak. Tetapi kalau (kadar plastik) terlalu banyak, malah mudah retak. Aspal dengan campuran plastik juga aman terhadap panas dan tidak mudah meleleh. Biasanya suhu permukaan aspal hanya berkisar 55 derajat Celcius, sementara untuk membuat plastik meleleh dibutuhkan suhu di atas 100 derajat Celcius," jelasnya.
Berdasarkan hasil uji laboratorium pada 2017 oleh Pusat Litbang Jalan Kementerian PUPR, campuran beraspal panas dengan tambahan limbah plastik menunjukkan peningkatan nilai stabilitas Marshall 40 persen dan lebih tahan terhadap deformasi dan retak lelah dibandingkan dengan campuran beraspal panas standar.
Penggunaan limbah plastik juga sama sekali tidak mengurangi kualitas jalan, bahkan justru bisa menambah kerekatan jalan. Saat dihampar sebagai aspal panas, ketika diukur suhunya, yaitu 150-180 derajat Celcius, artinya plastik tidak terdegradasi dan masih jauh dari batas degradasi sampah yaitu 250-280 derajat Celcius, yang mana pada suhu tersebut plastik sudah mengeluarkan racun.
Sementara itu, Bastian S. Sihombing mengatakan, pihaknya menyambut baik penerapan aspal campuran limbah plastik di Kota Makassar dan mendukung penuh penggunaan aspal plastik untuk digunakan pada ruas jalan nasional.
Pemanfaatan Aspal Buton Kurangi Aspal Impor
Di samping aspal plastik, sebagai upaya mengurangi ketergantungan aspal minyak impor, Kementerian PUPR juga telah memanfaatkan penggunaan material aspal Buton. Penggunaan aspal Buton sebagai alternatif pengganti aspal minyak terus didorong dan ditingkatkan.
Pada hari yang sama, tim Balitbang PUPR juga meninjau jalan nasional di Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan, yang menggunakan teknologi campuran beraspal dengan memanfaatkan produk aspal Buton (asbuton). Teknologi campuran dengan beraspal panas tersebut menggunakan produk asbuton yang dapat diaplikasikan pada ruas-ruas jalan yang melayani lalu lintas sedang dan berat.
Penggunaan asbuton pada campuran beraspal, bertujuan untuk meningkatkan kualitas campuran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya
-
Kahiyang Ayu Angkat Pesona Batik Sumut di Gebyar Kriya Nusantara dan Jogja ITTAF 2025
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Peserta GIXA North Sumatera 2025
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo
-
Rosan Ungkap Pertemuan Raja Yordania Dengan Danantara, Ada Tawaran Tiga Proyek Investasi
-
Hasil Gelar Perkara Kasus Pelecehan Seksual di Internal Transjakarta, Terduga Pelaku Cuma Dimutasi?
-
Peluk Hangat Prabowo Lepas Kepulangan Raja Yordania dari Halim, Begini Momennya
-
Usai Ada Putusan MK, Prabowo Diminta Segera Tarik Polisi Aktif dari Jabatan Sipil