Suara.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan soal awal laporan dugaan penyalahgunaan wewenang yang dituduhkan kepada tiga pegawai KPK.
Menurutnya, kasus tersebut bermula ketika KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Badan Pemeriksa Keuangan pada 26 Mei 2017 lalu.
"Saat itu ada operasi tangkap tangan di BPK ada yang mengaku KPK, mereka melakukan penggeledahan di tempat korban atau keluarga pelapor," kata Argo di Polda Metro Jaya, Rabu (1/11/2017).
Satu pegawai KPK bernama Ario Bilowo kemudian dilaporkan oleh Ikham Aufar Zuhairi.
Pelapor merupakan anak kandung Auditor Utama Keuangan Negara III BPK Rochmadi Saptogiri, yang ditangkap KPK atas kasus dugaan gratifikasi.
Ario dilaporkan dengan Pasal 421 KUHP tentang Penyalahgunaan Wewenang.
Sedangkan dua pegawai KPK bernama Arend Arthur Duma dan Edy Kurniawan dilaporkan oleh Arief Fadillah.
Pelapor dalam kasus ini pernah diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus yang menjerat Rochmadi.
Arend dan Arthur dilaporkan dengan Pasal 421 KUHP tentang Penyalahgunaan Wewenang dan Pasal 421 KUHP tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan
Baca Juga: KPK Periksa M Taufik Soal Proyek Reklamasi Pulau G
Dalam penanganan dua kasus itu, polisi juga sudah memeriksa tiga pegawai KPK yang menjadi terlapor. Total saksi yang diperiksa dalam kasus tersebut ada 11 orang.
"Sudah ada 11 saksi kami periksa, termasuk terlapor," kata Argo.
Polisi juga sudah meningkatkan status kasus tersebut dari penyelidikan ke tahap penyidikan.
Namun, sejauh ini, polisi belum menentukan penetapan tersangka dalam kasus tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri