Suara.com - Pemerintah Provinsi Jakarta masih mengkaji kebijakan yang akan diterapkan untuk menata kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak ingin kebijakan yang diambil pemerintah menimbulkan masalah baru. Untuk itu ia menunda mengumumkan konsep penataan area Pasar Tanah Abang, yang sedianya disampaikan, Jumat (3/11).
"Saya ingin memastikan bahwa solusi yang diterapkan solusi yang panjang, jangan solusi yang menarik, kelihatan bagus tapi temporer. Kalau nggak diawasin masalah lagi," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Minggu (5/11/2017).
"Atau kalau pengawasannya berjalan baik tapi dalam periode tertentu berubah lagi, jangan. Kami ingin cari solusi yang permanen," Anies menambahkan.
Ia menjelaskan, solusi penataan PKL di Pasar Tanah Abang sudah ada. Tetapi pemerintah DKI masih terus melakukan komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan.
"Cara mastikannya gimana, panggil semua stakeholder. Saya bilang kemarin, saya nggak mau mengumumkan (konsep penataan) sebelum semua stakeholder diajak bicara sehingga ketika itu dilaksanakan Insya Allah bisa lebih baik," kata Anies.
Sambil menunggu konsep penataan permanen yang akan diterapkan pemerintah DKI, ia telah memerintahkan petugas Satpol PP untuk melakukan penertiban PKL yang berdagang di trotoar.
"Sambil jalan itu, maka penertiban jalan. Kalau penertiban kan mengandalkan kepada petugas. Untuk jangka pendek boleh-boleh saja gunakan penertiban dengan petugas, tapi kalau solusi (permanen) harus lebih panjang," kata Anies.
Baca Juga: Anies Minta Ormas Betawi Ini Membuat Jakarta Aman
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II