Suara.com - Sukses yang dicapai Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di Cina Open Super Series Premier 2017 menjadi yang kelima di level super series sepanjang tahun ini.
Rangkaian gelar tersebut dimulai dari All England Open, India Open, Malaysia Open, Jepang Open dan terakhir di Cina Open, Minggu (19/11/2017) kemarin.
Selain itu di dua turnamen super series lainnya, Korea Open dan Denmark Open, Kevin/Marcus finis sebagai finalis.
"Saya masih belum bisa percaya tahun ini bisa sampai ke final super series sampai tujuh kali. Rasanya sangat senang. Saya sampai tidak bisa berkata apa-apa," kata Kevin dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (20/11/2017).
"Kami tidak menyangka bisa mencapai hal ini. Kami sangat senang dan selalu berusaha memberikan yang terbaik. Tapi kami tidak ingin puas terlalu cepat, karena masih ada dua turnamen super series lagi untuk tahun ini," ungkap Marcus.
Menanggapi pencapaiannya tersebut, Kevin/Marcus pun berbagi kunci sukses mereka. Tak hanya itu, kedua atlet pelatnas bulutangkis PBSI ini pun saling melempar pujian satu sama lain.
Foto: Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. [Humas PBSI]
"Kami selalu mau kasih yang terbaik dan selalu berusaha maksimal di lapangan. Kalau menurut saya kelebihan Koh Sinyo (Marcus Fernaldi Gideon) dia punya tenaga yang kencang untuk mematikan lawan," ujar Kevin.
Baca Juga: Sam Aliano Batal Lapor Perusakan Bunga #SaveMrBakpao
"Kami juga nggak cepat puas dengan pencapaian kami dan selalu ingin lebih dari sebelumnya. Mengenai Kevin, dia cepat dan refleksnya bagus di lapangan," sambung Marcus.
Berita Terkait
-
Ni Kadek Dhinda Jadi Harapan Regenerasi Tunggal Putri Pelatnas PBSI
-
PBSI Patok Target Tinggi di Kumamoto Masters 2025 Dan Australia Open 2025
-
Evaluasi Raymond/Joaquin usai Korea Masters 2025, Perkuat Otot Tangan Jelang Australia Open 2025
-
Performa Menurun, Perjuangan Jorji untuk Bangkit Lawan Diri Sendiri
-
Perluas Jangkauan Pembinaan, PBSI Gelar Festival SenengMinton di Purwokerto
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
Terkini
-
Rasa dan Kualitas Makanan Jadi Keluhan Utama Anak soal Program Makan Bergizi Gratis
-
Jejak Kudeta Gagal Yoon Suk Yeol Terungkap, Kepala Inteljen Korea Selatan Ditangkap!
-
Adik JK Minta Pemeriksaan Kasus Korupsi Rp1,35 Triliun PLTU Kalbar Ditunda, Kenapa?
-
Anak-anak Nilai Program Makan Bergizi Gratis Bikin Hemat Uang Jajan
-
PSI Kritik Pemprov DKI Hanya Ringankan Pajak BPHTB: Harusnya Sekalian Gratis...
-
Refly Harun Pasang Badan Selamatkan Roy Suryo Cs: Kasus Ijazah Jokowi Tak Layak Diproses!
-
Komisi I DPR Usul Indonesia Tiru Kebijakan China, Influencer Harus Punya Sertifikat Profesi
-
PBNU dan Wamenag Bersuara Keras: Perilaku Gus Elham Nodai Dakwah, Tak Pantas Ditiru!
-
Soeharto Jadi Pahlawan, Media Asing Sorot Sisi Gelap Diktator dan Pembantaian Massal
-
Profil Gus Elham Yahya: Pendakwah Viral 'Kokop Pipi' Asal Kediri, Cucu Kiai dan Idola Anak Muda