Suara.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya gagal memeriksa Ketua DPR Setya Novanto di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/11/2017).
Pasalnya, Novanto masih dalam keadaan sakit dan tubuhnya lemah. Hal itu disampaikan kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi, usai mendampingi kliennya di gedung KPK.
"Tadi ada dari Polda juga ingin memeriksa, tetap sama--batal diperiksa--, karena kondisinya masih belum diizinkan. Kemudian minta ditangguhkan sementara (pemeriksaan)," kata Fredrich.
Meski tidak bisa diperiksa, namun ketua umum Partai Golkar itu berada di gedung KPK selama kurang lebih empat jam.
Terkait lamanya Novanto berada di gedung KPK, Fredrich menjelaskan, itu lantaran kliennya menunggu kedatangan pihak Polda untuk dilakukan pemeriksaan, walau akhirnya batal diperiksa.
"Kan beliau dikasih kesempatan untuk salat, dikasih kesempatan untuk makan. Kemudian kita menunggu orang Polda yang lama sekali. Dua jam kami menunggu di dalam," jelas Fredrich.
Polda Metro Jaya hendak memeriksa Setya Novanto sebagai saksi untuk proses penyidikan terhadap tersangka Hilman Mattauch.
Sebagaimana diketahui, Hilman merupakan sopir yang saat mobil Toyota Fortuner berplat B 1732 ZLO yang ditumpangi Novanto mengalami kecelakaan lalu lintas dengan tiang listrik di Jalan Berlian, Permata Hijau, Jakarta Barat, Kamis (17/11/2017) lalu.
Hilman, wartawan kontributor Metro TV, saat itu hendak membawa Novanto ke kantor Metro TV di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Baca Juga: Novanto Diperiksa Penyidik, Pengacara: Ditanya Cuma Tidur Terus
Sementara itu, sedianya Novanto juga dijadwalkan untuk diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi e-KTP oleh KPK.
Namun, pemeriksaan tersebut ditangguhkan penyidik lantaran kondisi Novanto yang tidak memungkinkan.
Berita Terkait
-
Bupati Ponorogo Kena OTT, Ini Penampakan Uang Rp500 Juta yang Diamankan KPK
-
Antasari Azhar Wafat: Dari Ujung Tombak KPK, Jeruji Besi, Hingga Pesan Terakhir di Rumah
-
Bupati Ponorogo Sugiri Resmi Tersangka Kasus Suap Jabatan, Sudah Pakai Rompi Oranye
-
7 Fakta Bupati Ponorogo Kena OTT KPK: Uang Suap Jabatan Mencapai Miliar Rupiah
-
Sekda Ponorogo 12 Tahun Menjabat, KPK Bongkar 'Jimat' Jabatannya: Setor ke Bupati?
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional
-
Surya Paloh Bicara Soal PAW Usai Sahroni dan Nafa Urbach Disanksi MKD, Begini Katanya
-
Peringati Hari Pahlawan Besok, Mensos Ajak Masyarakat Mengheningkan Cipta Serentak
-
KPAI: SMAN 72 Bakal Belajar Online, Prioritaskan Pemulihan Psikologis Siswa Usai Ledakan
-
Dinas Pendidikan: SMAN 72 Jalani PJJ Sementara Usai Ledakan, Sekolah Masih Dalam Proses Sterilisasi
-
Menko PMK Pratikno Ajak Masyarakat Aktif Perangi TBC: Cegah Indonesia Jadi Peringkat Satu Dunia!
-
Terungkap! Bocah Bilqis Diculik Saat Main, Dijual Rp3 Juta di Facebook, Ditemukan Selamat di Jambi