Suara.com - Pemindahan Ketua DPR sekaligus tersangka kasus korupsi KTP elektronik, Setya Novanto, dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau ke RS Cipto Mangunkusumo atas perintah KPK, Jumat (17/11) dua pekan lalu, menyisakan satu kisah unik.
Ketika hendak dipindahkan, Setnov yang terbaring di ranjang tampak menggunakan kerudung berwarna merah puda alias pink.
Kerudung itu ternyata menyimpan satu kisah menarik, yang diungkapkan sang pengacara, Fredrich Yunadi, saat diwawancarai Najwa Shihab dan diunggah di akun YouTube jurnalis kesohor tersebut.
"Kenapa harus dibungkus kerudung begitu ya Pak?" kata Najwa sembari menunjukkan foto Setnov tengah dipindahkan ke RSCM.
Yunadi lantas menjawab, kerudung itu dipakaikan ke kepala Setnov atas permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai kamuflase.
Ia mengatakan, kerudung itu untuk mengalihkan perhatian wartawan agar tak mengetahui bahwa yang diangkut itu adalah Setnov.
"Begini, KPK meminta, coba kita kamuflasekan seolah-olah dia (Setnov) itu perempuan. Tanya bapak (Setnov) keberatan atau tidak. Dia kan tidur, dibangunkan, lalu ibu (istri Setnov) mengatakan tidak apa-apa,” tutur Yunadi.
Ia mengatakan, kerudung berwarna pink itu merupakan kepunyaan istri Setnov, yakni Deisti Astriani Tagor yang ketika itu juga ikut mendampingi.
Baca Juga: Din: Muhammadiyah Harus Peka pada Pendustaan Agama
“Tapi, semua wartawan juga sudah tahu bahwa itu Pak Setya Novanto yang dipindahkan? Sejak awal itu tidak pakai kerudung kok pak?” kata Najwa, kembali melempar pertanyaan.
“Ya, itu kan lewat jalur evakuasi. Tidak, tidak, seribu persen bohong, sebab, dari kamar sudah pakai kerudung,” kilahnya.
Yunadi juga mengatakan, menyetujui permintaan KPK agar Setnov dipakaikan kerudung atas dasar untuk menjamin keamanan.
”Kami keluar dari jalur evakuasi. Nah, wartawan sampai bingung. Itu ide KPK, dan saya setuju karena demi keamanan bapak,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Oknum Kemenag Diduga Peras Ustaz Khalid Basalamah Demi Kuota Haji, KPK Turun Tangan!
-
KPK Ungkap Khalid Basalamah Cicil Uang Korupsi Haji, Pengembalian Dana Tak Hapus Pidana
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah