Sementara hoaks yang berasal dari informasi viral di medsos kekinian, sejarahnya bisa dilacak pada Juli tahun 1917.
Ketika itu, dunia dihebohkan oleh foto dua orang bocah perempuan yang berpose bersama peri-peri kecil di kota Bradford, Inggris. Foto itu dibuat oleh kedua orang tua mereka untuk lelucon.
Pada satu pertemuan kelompok teosofi, sang ibu menunjukkan foto lelucon itu kepada banyak orang, termasuk Arthur Conan Doyle—pencipta tokoh detektif terkenal Sherlock Holmes.
Tak disangka, setelah foto itu dipertunjukkan dalam pertemuan tersebut, desas-desus mengenai kebenaran peri pada foto itu tersebar ke publik dan menghebohkan dunia.
"Sama saja seperti yang dilakukan warganet atau bahkan jurnali yang malas memverifikasi kebenaran suatu informasi atau foto viral di medsos. Tak ada yang baru dalam persoalan ini. Karenanya, setiap informasi atau foto viral terlebih dulu harus diverifikasi," katanya.
Ia menjelaskan, pemikiran orang-orang atau jurnalis kekinian yang menyebar hoaks atau berita tanpa verifikasi juga bukan hal baru.
O'Shea mengungkapkan, sudah sejak lama "komunitas Fleet Street" memunyai jargon "jangan pernah membiarkan fakta masuk dan menghalangi suatu cerita bagus" (never let the facts get in the way of good story).
Menurutnya, peredaran informasi maupun berita hoaks itu hanya bermuara pada dua kanal: kepentingan politik atau kepentingan profit.
Namun, maraknya hoaks tersebut menurutnya tidak bisa diartikan sebagai akhir tragis kehidupan media massa dan informasi pada era digital.
Baca Juga: Ketua MUI Imbau Umat Tak Ikut Reuni 212
"Sebab, banyak media baru di dunia yang mencoba mendorong pemirsanya untuk berpikir, dari mana berita itu berasal; siapa yang mengeluarkannya; dan apa motif faktual berita tersebut," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL
-
Seleksi PPIH Untuk Haji 2026 Dibuka, Jumlah Pendaftar Pecahkan Rekor Tertinggi Tembus 11 Ribu
-
Ironi Jembatan Kewek: Saat Jalan Ditutup, Warga Jogja Justru Temukan 'Surga' Bermain
-
Bom Waktu di Bawah Flyover: Mengapa Sampah Menggunung di Ciputat?
-
Komunitas Forum Karyawan Lokal Kristen NHM Rayakan pra-Natal Bersama Masyarakat Desa Kao
-
Jeritan Keadilan, LPSK Ungkap Lonjakan Tajam Restitusi Korban Seksual Anak di 2025
-
Akhir Pekan Ini Golkar Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Apa?
-
Anggota DPRD Singgung Nias Merdeka, Mengapa Pejabat Daerah Mulai Lempar Pernyataan Kontroversial?
-
Momen Langka di Hari Ibu PDIP: Megawati Bernyanyi, Donasi Bencana Terkumpul Rp 3,2 Miliar
-
LPSK Ajukan Restitusi Rp1,6 Miliar untuk Keluarga Prada Lucky yang Tewas Dianiaya Senior