Suara.com - Pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia yang bertahta di Vatikan, Paus Fransiskus, mengunjungi Myanmar dan Bangladesh pada pekan ini, untuk mengadvokasi komunitas Rohingya yang menjadi korban perburuan militer.
Seperti dilansir NDTV, Kamis (30/11/2017), sebelum Sri Paus mengunjungi kamp pengungsian di Bangladesh, banyak warga Rohingya di sana yang dimintakan komentar mengenai rencana tersebut oleh awak media.
Namun, mayoritas warga Rohingya di pengungsian padat penghuni tersebut justru mengangkat alis ataupun bahu tanda tidak mengetahui sosok Sri Paus.
"Siapa dia?" kata banyak pengungsi saat ditunjukkan foto Sri Paus menjelang kedatangannya.
Awak media dan pengurus pengungsian menunjukkan foto Sri Paus. Tapi, mereka tetap tak mengetahui sosok tersebut dan justru menebak sekenanya.
Ada Rohingya yang menyebut Paus Fransis sebagai seorang raja kaya raya. Ada pula yang menebak Sri Paus adalah selebriti Amerika Serikat. Sejumlah orang memercayai Sri Paus adalah politikus Bangladesh. Bahkan, ada yang menyebut Sri Paus adalah seorang ulama Islam.
”Kupikir, aku pernah melihatnya di acara berita televisi, tapi dia siapa ya? Apakah beliau ini adalah orang penting?” kata perempuan Rohingya berusia 42 tahun, Nurul Qadar.
”Tampaknya dia seorang tokoh agama. Aku berharap, suaranya (Sri Paus) bisa didengar oleh pemerintah Myanmar,” tutur pengungsi lain, Mujibur Rahman (40).
Orang Bijak
Baca Juga: Jelang Laga Kontra Brunei, Skuat Timnas Indonesia Belum Lengkap
Adalah Hassan Arraf, imam warga Muslim Rohingya di pengungsian Kutupalong, menjadi satu-satunya orang yang mengetahui sosok Paus Fransiskus.
"Aku tahu, dia adalah Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik dunia. Dia adalah pemimpin umat agama lain, tapi aku meyakini dia adalah orang bijak," tutur Arraf.
Ia mengatakan, beragam siksaan militer Myanmar terhadap komunitas Rohingya tidak bisa dibenarkan oleh agama apa pun, termasuk Katolik.
Karenanya, sang imam meyakini Sri Paus akan berada di pihak mereka.
"Kupikir, Paus Fransiskus bisa merasakan apa yang kami rasakan. Dan dia bisa mempertanyakan penyiksaan kepada pemerintah Myanmar dan menyelesaikan masalah kami secara damai," harapnya.
Untuk diketahui, Caritas, sayap kemanusiaan Gereja Katolik Roma, membantu menyediakan makanan terhadap 40.000 keluarga Rohingya di kamp pengungsian Bangladesh.
Berita Terkait
-
Aung San Suu Kyi Dianugerahi Penghargaan Islamopobia 2017
-
Akhirnya, Myanmar dan Bangladesh Setujui Pemulangan Rohingya
-
Bahas Krisis Rohingya, Paus Akan Temui Panglima Tentara Myanmar
-
Amnesty International: Rohingya Korban Sistem Apartheid Myanmar
-
Amnesty Internasional: Myanmar Mendesain Penindasan Rohingya
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa
-
Intervensi Kemenkeu di Kasus Rp349 T? Mahfud MD Desak Menkeu Purbaya Bertindak Tegas!
-
KPK 'Bidik' Wagub Riau SF Hariyanto, Dugaan Korupsi Proyek PUPR Makin Panas
-
Viral! Gubernur Riau Kena OTT KPK, Wagub SF Hariyanto Banjir Ucapan Selamat
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8