Presiden Joko Widodo. (Sumber: Instagram)
Pengamat politik Hendri Satrio mengingatkan Presiden Joko Widodo berhati-hati menyikapi problematika Partai Golkar. Kemarin, Jokowi ditemui para pimpinan dewan perwakilan daerah Golkar tingkat provinsi di Istana Kepresidenan, Bogor, menyusul rencana partai ini menyelenggarakan munaslub untuk pergantian ketua umum.
"Saya sih agak terkejut ya dengan keterlibatan Pak Jokowi tanpa malu-malu masuk ranah Golkar. Walaupun Ada keuntungan besar, Pak Jokowi harus hati-hati juga, jangan sampai Pak Jokowi dibilang main api oleh PDIP," kata Hendri di Mampang Jakarta Selatan, Jumat (1/12/2017).
Belakangan, kata Hendri, muncul selentingan yang menginginkan agar Jokowi dijadikan ketua umum ataupun ketua dewan pembina partai berlambang pohon beringin.
Jokowi sebaiknya berhati-hati menyikapi perkembangan politik. Salah langkah, bisa membuat blunder.
Namun, kata Hendri, kalau Jokowi lihai dengan situasi sekarang, kekisruhan yang tengah terjadi di Golkar bisa menjadi pintu untuk keluar dari penilaian sebagai "pekerja partai."
"Kekisruhan ini menjadi pintu bagi Partai Golkar menyelamatkan Pak Jokowi dari status petugas partai," ujar Hendri.
Internal Golkar -- partai pendukung Jokowi -- bergolak lagi setelah Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dijadikan KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi KTP berbasis elektronik. Gejolak semakin kencang setelah ketua DPR ditahan. Desakan agar Novanto diturunkan dari kursi ketua umum menguat dari internal. Puncaknya, kemarin 31 DPD tingkat satu temui Jokowi, lalu temui Jusuf Kalla. Mereka mendesak munaslub pada pertengahan Desember 2017.
Nama kader Golkar yang menjadi Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, dan Sekretaris Jenderal sekaligus pelaksana tugas Ketua Umum Golkar Idrus Marham disebut-sebut punya kans gantikan Novanto.
Kedua tokoh mengaku sudah menemui dan mengantongi izin dari Presiden Jokowi untuk mencalonkan diri.
"Saya sih agak terkejut ya dengan keterlibatan Pak Jokowi tanpa malu-malu masuk ranah Golkar. Walaupun Ada keuntungan besar, Pak Jokowi harus hati-hati juga, jangan sampai Pak Jokowi dibilang main api oleh PDIP," kata Hendri di Mampang Jakarta Selatan, Jumat (1/12/2017).
Belakangan, kata Hendri, muncul selentingan yang menginginkan agar Jokowi dijadikan ketua umum ataupun ketua dewan pembina partai berlambang pohon beringin.
Jokowi sebaiknya berhati-hati menyikapi perkembangan politik. Salah langkah, bisa membuat blunder.
Namun, kata Hendri, kalau Jokowi lihai dengan situasi sekarang, kekisruhan yang tengah terjadi di Golkar bisa menjadi pintu untuk keluar dari penilaian sebagai "pekerja partai."
"Kekisruhan ini menjadi pintu bagi Partai Golkar menyelamatkan Pak Jokowi dari status petugas partai," ujar Hendri.
Internal Golkar -- partai pendukung Jokowi -- bergolak lagi setelah Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dijadikan KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi KTP berbasis elektronik. Gejolak semakin kencang setelah ketua DPR ditahan. Desakan agar Novanto diturunkan dari kursi ketua umum menguat dari internal. Puncaknya, kemarin 31 DPD tingkat satu temui Jokowi, lalu temui Jusuf Kalla. Mereka mendesak munaslub pada pertengahan Desember 2017.
Nama kader Golkar yang menjadi Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, dan Sekretaris Jenderal sekaligus pelaksana tugas Ketua Umum Golkar Idrus Marham disebut-sebut punya kans gantikan Novanto.
Kedua tokoh mengaku sudah menemui dan mengantongi izin dari Presiden Jokowi untuk mencalonkan diri.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
Golkar Copot Musa Rajeckshah dari Ketua DPD Sumut, Sekjen Bongkar Alasannya
-
Perjalanan Karier Aura Kasih, Nyaris Nyaleg atas Rekomendasi Ridwan Kamil?
-
Akhir Pekan Ini Golkar Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Apa?
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah