Suara.com - Pelecehan seksual anak bukan hanya terjadi dikota-kota besar seperti Jakarta saja, tetapi Bali juga kerap mengalami kasus pelecehan seksual anak yang dilakukan oleh keluarga sendiri yang disebut dengan incest.
Siti Sapurah, aktivis di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak memaparkan kasus incest yang didampinginya sekarang kepada suara.com, Jumat (1/12/2017)
Kasus di Bali tepatnya di Singaraja, Buleleng. Seorang ayah tega melakukan kasus pelecehan selama enam tahun lamanya, kepada putri kandungnya sendiri. Sejak umur putrinya berusia delapan tahun, ia sudah melakukan pelecehan seksual kepada anaknya, sampai putrinya berusia 14 tahun.
Awalnya karena anak tersebut tidak mengerti apa-apa, ayahnya melakukan pelecehan seksual terhadapnya sampai dia menangis. Akan tetapi karena mendapatkan ancaman dari ayahnya, anak tersebut tidak berani menceritakan kejadian yang dialami kepada orang lain.
Sampai akhirnya pada saat usianya 14 tahun, kejadian pelecehan seksual kembali dilakukan oleh ayahnya saat dia hendak mandi. Pada hari itu anaknya sudah janjian dengan teman sekolahnya untuk keluar, akan tetapi karena ayahnya tidak mengetahui itu, perlakuan yang tidak senonoh kembali terjadi sebelum anaknya berangkat.
Saat melakukan perlakuan tidak senonoh didalam kamar mandi, teman dari anaknya datang dan menggedor-gedor pintu rumah. Barulah ayahnya sadar ada kedatangan tamu dan berhenti melakukan tindakan tersebut.
Anak perempuan tersebut tidak bisa menahan rasa sedihnya, akhirnya dia menangis dan diketahui oleh temannya. Karena temannya memintanya untuk bercerita, barulah kasus pelecehan tersebut diceritakan setelah enam tahun tidak pernah terkuak.
Karena secara kebetulan paman dari teman anak perempuan tersebut merupakan polisi, kemudian disarankan untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib terkait kasus pelecehan yang dialami.
Sebelum mendampingi kasus di Singaraja, Siti juga mendampingi kasus incest lainnya di Bali. Pelakunya sama-sama merupakan keluarga korban dan bahkan ayah kandungnya sendiri.
Baca Juga: Korban Pelecehan Seksual Aa Gatot Nangis di Persidangan
Ayah yang melakukan pelecehan seksual merupakan tentara, dia melakukan pelecehan kepada dua putri kandungnya.
Tentara tersebut mengatakan kepada anaknya bahwa daripada melakukan perbuatan seperti ini dengan pacarnya lebih baik melakukannya dengan ayahnya. Kedua putrinya sampai sempat melakukan aborsi akibat perlakuan ayahnya.
Putri pertamanya mengalami pelecehan seksual saat umurnya sembilan tahun sampai dia naik ke SMA, sedangkan yang kedua baru mengalami pelecehan seksual setelah kakaknya sudah beranjak dewasa.
Kasus ini terkuak pada saat anak keduanya melakukan aborsi di Jakarta, ayahnya berpesan agar mengatakan kepada keluarganya yang di Jakarta bahwa dia dihamili pacarnya. Akan tetapi karena anak keduanya cukup berani, dia langsung menceritakan semua kejadian kepada pamannya di Jakarta, dan kemudian langsung dilaporkan kepada kepolisian.
Dikarenakan terjerat kasus hukum, dia dikeluarkan dari tentara dan dipenjara sebelas tahun lamanya, karena dia melakukan pelecehan seksual dua kali sehingga digandakan hukumannya.
Siti juga bercerita bahwa semua kasus pelecehan seksual yang ditanganinya 90 persen merupakan kasus pelecehan seksual yang dilakukan keluarga terdekat, sepupu, dan barulah dilakukan oleh tetangga. (Julistania)
Berita Terkait
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 November 2025: Awal Musim Hujan dan Potensi Hujan
-
Bojan Hodak Minta Persib Bandung Kembali Fokus usai Musnahkan Kutukan di Kandang Bali United
-
Luna Maya Cerita Pengalaman Mistis: Melihat 'Perang Ilmu' Leak Depan Mata!
-
Menang Tanpa Kebobolan Lawan Bali United, Bojan Puji Penampilan Teja Paku Alam
-
Gelar Pangeran Andrew Dicabut Gegara Pelecehan Seksual, Keluarga Giuffre Beri Respon Sinis
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting