Suara.com - Muslim yang memutuskan keluar dari agama Islam, biasanya menutup rapat-rapat identitasnya.
Namun, seperti dilansir BBC.com, sejumlah eks-Muslim di Amerika serikat secara terbuka berkeliling ke seantero negeri 'Pakde Sam' untuk membantu orang-orang yang keluar dari Islam.
Hal itu seperti yang dilakukan aktivis Ex-Muslim of North America, Muhammad Syed. Sejak 10 tahun silam, Syed memutuskan keluar dari Islam.
Syed lahir di AS, tapi ia tumbuh besar di Pakistan dan "100 persen" menjalani peraturan Islami.
"Saat itu tak ada keraguan sedikit pun. Semua orang di lingkunganku juga sangat yakin," tuturnya kepada BBC, Rabu (29/11/2017) pekan lalu.
Ia lantas menceritakan babak-babak kehidupannya hingga memutuskan tak lagi memeluk Islam. Syed mengungkapkan, keyakinan spiritualnya berubah 180 derajat pada tahun 2007. Sejak saat itu, ia mengakui tak lagi memercayai apa pun.
Ketika masih bocah, Syed menuturkan sangat menyukai astronomi, program-program luar angkasa, berikut pula film bernuasa antariksa seperti "Star Trek" ataupun "Star Wars".
Ia mengklaim diri sebagai seorang liberal. Sementara orang tuanya merupakan sarjana jenjang doktoral.
Baca Juga: SOKSI Deklarasi Dukung Airlangga Calon Ketum Partai Golkar
Syed kembali ke AS pada usia 20-an, beberapa bulan sebelum tragedi 9 September 2001, yakni runtuhnya menara kembar World Trade Center AS oleh serangan teroris Al Qaeda.
Ketika AS menggelar kampanye perang melawan teroris, Syed bergabung dalam aksi-aksi protes peperangan tersebut.
Pada waktu bersamaan, seorang temannya yang juga dari Pakistan justru menjadi kebalikan dirinya: "ultra-konservatif".
"Ada kenalanku sewaktu sekolah menengah. Kami dulu satu sekolah. Dulu dia juga seorang liberal. Tapi ketika kembali bertemu di AS, dia sudah memanjangkan janggut," ungkapnya.
Penampilan baru sohib masa ABG-nya itu membuat Syed "ketakutan".
"Dia menjadi orang yang menyukai membahas tentang siksa kubur. Dia mengatakan semua itu nyata dan sudah ada yang menyaksikan. Cara berpikir takhayul. Sebagai orang berlatar belakang akademis, obrolannya itu agak aneh," tuturnya.
Terpicu perubahan temannya itu, Syed lantas memutuskan setahun secara mendalam mempelajari agama. Ia khusyuk mempelajari Alquran, Hadis, dan kitab-kitab lain agamanya.
"Waktu itu, perspektifku adalah ingin menampilkan wajah Islam yang humanis dan ilmiah, seperti yang diutarakan banyak orang kepada kita semua," terangnya.
"Aku bertekad menunjukkan kepada temanku itu bahwa perspektifnya itu salah. Tapi, ketika aku mempelajari secara mendalam, justru semakin jelas bahwa cara pandang temanku itulah perspektif sebenarnya. Dia benar, dan aku salah," nilainya.
Pada periode yang sama, cerita Syed, ia makan malam bersama teman lainnya yang baru sembuh dari penyakit leukemia.
"Dia waktu itu memuji Tuhan atas kepulihannya. Tapi dalam pikiranku, aku berpikir tentang probabilitas kemungkinan orang sembuh dari leukemia. Ada persentase pasti mengenai hal itu," bebernya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
Terkini
-
Avanza Hitam Hilang Kendali Tabrak Tenda Maulid di Kembangan Jakbar, Dua Orang Dirawat
-
Pasca Ledakan, Menteri PPPA Pastikan SMAN 72 Jakarta Aman: Senin Mulai Sekolah!
-
Mensos Sambut Positif Wacana Mantan Presiden Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional: Ambil yang Baik-Baik!
-
Proyek Ambisius Monumen Reog Ponorogo Kini 'Dibidik' KPK Usai Bupati Sugiri Jadi Tersangka
-
Ini Penampakan Uang Rp 500 Juta yang Diamankan KPK dari OTT Bupati Ponorogo
-
Hilang di Makassar Ditemukan di Jambi, Begini Kronologi Bocah Bilqis Diculik Wanita Misterius
-
Drama Penculikan di Makassar Berakhir, Bocah Bilqis Ditemukan Selamat di Jambi Usai Sepekan Hilang
-
KPK Beberkan Aliran Suap Proyek RSUD Ponorogo: Bupati Sugiri Diduga Terima Rp 1,4 Miliar
-
Kasus Dugaan Suap Bupati Ponorogo: Diduga Minta Rp 1,5 Miliar ke Direktur RS untuk Amankan Jabatan
-
Pakai Rompi Oranye, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Resmi Jadi Tersangka Kasus Suap Jabatan