Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan akan membatalkan rencananya menghapus sistem pelaporan penggunaan anggaran operasional untuk Ketua RT dan RW. Sebab Presiden Joko Widodo ikut melarang.
Jokowi menyampaikan arahan dalam penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di hadapan para kepala daerah, Menteri dan Kepala Lembaga Negara yang meminta agar laporan pertanggung jawaban disederhanakan, bukan dihapuskan.
"Kalau arahan Presiden, kami ikuti," kata Anies di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/12/2017).
Menurut dia, penghapusan laporan pertanggung jawaban (LPJ) Ketua RT dan RW belum diputuskan. Rencana kebijakan itu baru akan diputuskan Kamis (7/12/2017) besok.
"Itu sebenarnya masih dalam proses penggarapan, sudah ramai duluan. Jadi belum, belum. Hari Kamis baru final," ujar dia.
Anies tetap pegang prinsip akuntabilitas dalam tata kelola pemerintahan dan penggunaan anggaran. Menurutnya soal rencana penghapusan sistem LPJ penggunaan anggaran Ketua RT dan RW itu baru pada tahap pembicaraan informal, namun sudah ramai diberitakan oleh media massa.
"Makanya kalau lagi obrolan warga diliput itu ramai jadinya, nggak apa-apa. Tetapi yang penting adalah prinsip akuntabilitas kita jaga, kemudian saya akan memastikan bahwa semua anggaran yang dititipkan dari negara mengikuti semua aturan keuangan," kata dia.
"Jadi yang kemarin banyak menjadi keluhan itu soal teknis kecil-kecil. Nah nanti akan kami atur, ini sedang dalam proses. Ada empat unsur yang berbeda yang non-pemerintah ya. Itu nanti mudah-mudahan Kamis sudah selesai dan bisa disosialisasikan," lanjutnya.
Baca Juga: Geger Cashing HP Jokowi, Warganet Kepincut Ingin Punya
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Pramono Anung Umumkan UMP Jakarta Besok: Mudah-Mudahan Nggak Ada yang Mogok Kerja!
-
Empat Pekan Pascabencana Sumatra, Apa Saja yang Sudah Pemerintah Lakukan?
-
PKB soal Bencana Sumatra: Saling Tuding Cuma Bikin Lemah, Kita Kembali ke Khitah Gotong Royong
-
18 Ucapan Selamat Natal 2025 Paling Berkesan: Cocok Dikirim ke Atasan, Sahabat, hingga Si Dia!
-
Gereja Katedral Jakarta Gelar Misa Natal 24-25 Desember, Ini Jadwalnya
-
Diduga Peliharaan Lepas, Damkar Bekasi Evakuasi Buaya Raksasa di Sawah Bantargebang Selama Dua Jam
-
Bambang Tri Siap Jadi Saksi Sidang Ijazah Jokowi, Klaim Punya Bukti Baru dari Buku Sri Adiningsih
-
Wamenkum: Penyadapan Belum Bisa Dilakukan Meski Diatur dalam KUHAP Nasional
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara
-
Kayu Hanyutan Banjir Disulap Jadi Rumah, UGM Tawarkan Huntara yang Lebih Manusiawi