Suara.com - Panggilan darurat 112 Pemerintah Provinsi Jakarta kini melayani pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengatakan integrasi ini dilakukan mengingat tingginya angka kekerasan terhadap anak dan perempuan di ibu kota.
"Saya lihat surveinya. 2017 menurut survei kota Jakarta dipersepsikan sebagai 1 dari 10 kota besar di dunia yang belum aman bagi perempuan," ujar Anies saat menyampaikan kata sambutan di acara peresmian integrasi panggilan darurat 112 di Balai Kota Jakarta, Kamis (7/12/2017).
Anies mengatakan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak selama ini telah bekerja menangani 1618 kasus, 61 persen kasus rumah tangga, 6 persen di tempat kerja, dan sepertiga lainnya kasus lain.
"Kita juga hadapi problem kekerasan seksual dan human trafficking," katanya
Berdasarkan catatan Komnas HAM kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun 2016 sebanyak 259.150 orang. Call Center Jakarta Siaga 112 aktif selama 24 jam. Terkait perlindungan untuk perempuan dan anak, pemerintah DKI menyediakan layanan cek fisik dan visum gratis di tiap RSUD dan puskesmas.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Jakarta Dien Emmawati berharap dengan adanya call center tersebut dapat menekan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Dien mengatakan kasus kekerasan pada perempuan dan anak berdasarkan data dari Januari sampai November 2017 sebanyak 964 orang. Dengan rincian 60 persen terjadi kekerasan pada anak-anak dan 40 persen pada perempuan.
"Lokasi terbanyak Jakarta Timur dan Jakarta Selatan," kata Dien.
Baca Juga: Begini Cara Membuat LPJ RT dan RW Versi Anies Baswedan
Berita Terkait
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
-
Momen Perpisahan Dito Ariotedjo dengan Pegawai Kemenpora
-
Paman di Jakarta Timur Tega Perkosa Keponakan Sendiri saat Ditinggal Orang Tua Berdagang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!