Demonstrasi di depan Balai Kota [suara.com/Julistania]
Massa dari Mahasiswa dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi Jakarta, Serikat Rakyat Miskin Indonesia Jakarta, dan Paguyuban BUS AKAP se-Jakarta demonstrasi di depan Balai Kota Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Mereka menuntut Gubernur Anies Rasyid Baswedan mencabut surat edaran Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jakarta Nomor 358/1.811 tentang Pemindahan Operasional Bus AKAP jurusan Jawa Tengah dan Jawa Timur ke Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.
"Banyak masyarakat yang mencari nafkah di terminal, terutama di Terminal Grogol dan Terminal Rawa Buaya yang sepi penumpang sehingga mengalami kemunduran penghasilan," kata koordinator aksi Alkautsar.
Kalangan masyarakat yang dirugikan, selain perusahaan otobus, juga pedagang kaki lima, pengamen, dan tukang parkir.
Sepuluh perwakilan massa ditemui perwakilan pemerintah selama sekitar satu jam.
Usai ketemu perwakilan pemerintah, Ketua Umum Serikat Rakyat Miskin Indonesia Wahida Baharuddin Upa menceritakan hasil pembicaraan tadi di atas mobil komando.
"Tadi kita masuk ke dalam sekitar 10 orang. Saya kasih kabar baiknya, untuk Natal dan tahun baru ini terminal-terminal yang ditutup akan dibuka kembali untuk penumpang, nanti surat edarannya akan dikasih," ujar Wahida.
Mereka disarankan untuk membuat laporan tertulis kepada Anies.
"Terminal tipe B dimana bapak ibu sekalian sehari-hari mencari nafkah disana. Kita buatkan laporan, laporannya lengkap dan detail," kata Wahida.
"Sebaiknya kita segera pulang dan mengabari saudara-saudara kita yang lain, agar dapat beraktivitas di terminal yang sudah lama ditutup ini," Wahida menambahkan.
Wahida berharap bus AKAP kembali diizinkan beroperasi di seluruh terminal di Jakarta.
Salah satu peserta aksi bernama Ani (35). Dia membawa tiga anak laki-lakinya yang masih sekolah dasar.
"Saya ikut suami yang jadi pedagang di terminal, anak-anak kepengin ikut jadi sekalian. Demo ini kan nggak anarkis, jadi nggak masalah bawa anak kesini, anak-anak juga mau lihat-lihat disini," kata Ani saat ditemui Suara.com.
Selama perwakilan massa diterima pemerintah, peserta aksi duduk di depan Balai Kota dengan membentuk barisan panjang yang teratur.
Peserta aksi juga langsung membersihkan sampah bungkusan makanan atau minuman yang mereka bawa, sebelum pulang. (Julistania)
Mereka menuntut Gubernur Anies Rasyid Baswedan mencabut surat edaran Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jakarta Nomor 358/1.811 tentang Pemindahan Operasional Bus AKAP jurusan Jawa Tengah dan Jawa Timur ke Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.
"Banyak masyarakat yang mencari nafkah di terminal, terutama di Terminal Grogol dan Terminal Rawa Buaya yang sepi penumpang sehingga mengalami kemunduran penghasilan," kata koordinator aksi Alkautsar.
Kalangan masyarakat yang dirugikan, selain perusahaan otobus, juga pedagang kaki lima, pengamen, dan tukang parkir.
Sepuluh perwakilan massa ditemui perwakilan pemerintah selama sekitar satu jam.
Usai ketemu perwakilan pemerintah, Ketua Umum Serikat Rakyat Miskin Indonesia Wahida Baharuddin Upa menceritakan hasil pembicaraan tadi di atas mobil komando.
"Tadi kita masuk ke dalam sekitar 10 orang. Saya kasih kabar baiknya, untuk Natal dan tahun baru ini terminal-terminal yang ditutup akan dibuka kembali untuk penumpang, nanti surat edarannya akan dikasih," ujar Wahida.
Mereka disarankan untuk membuat laporan tertulis kepada Anies.
"Terminal tipe B dimana bapak ibu sekalian sehari-hari mencari nafkah disana. Kita buatkan laporan, laporannya lengkap dan detail," kata Wahida.
"Sebaiknya kita segera pulang dan mengabari saudara-saudara kita yang lain, agar dapat beraktivitas di terminal yang sudah lama ditutup ini," Wahida menambahkan.
Wahida berharap bus AKAP kembali diizinkan beroperasi di seluruh terminal di Jakarta.
Salah satu peserta aksi bernama Ani (35). Dia membawa tiga anak laki-lakinya yang masih sekolah dasar.
"Saya ikut suami yang jadi pedagang di terminal, anak-anak kepengin ikut jadi sekalian. Demo ini kan nggak anarkis, jadi nggak masalah bawa anak kesini, anak-anak juga mau lihat-lihat disini," kata Ani saat ditemui Suara.com.
Selama perwakilan massa diterima pemerintah, peserta aksi duduk di depan Balai Kota dengan membentuk barisan panjang yang teratur.
Peserta aksi juga langsung membersihkan sampah bungkusan makanan atau minuman yang mereka bawa, sebelum pulang. (Julistania)
Komentar
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada