Sidang dakwaan Setya Novanto di pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (13/12). [suara.com/Oke Atmaja]
Di depan pengadilan tindak pidana korupsi Jakarta tadi berlangsung unjuk rasa yang dilakukan puluhan orang. Mereka demonstrasi ketika Ketua Umum (nonaktif) Partai Golkar Setya Novanto menjalani sidang perdana sebagai terdakwa kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
Massa mengenakan kaos berwarna kuning dan hitam dengan tulisan Golkar Bangkit, Golkar Jaya, Golkar Menang. Mereka aksi sejak pagi tadi.
Salah seorang peserta aksi mengakui sebenarnya bukan pendukung Partai Golkar.
"Saya bukan simpatisan, tapi diajak sama tetangga, kita kan ke sini kan dibayar," kata perempuan yang enggan disebutkan namanya itu.
Dia mengaku sudah biasa ikut-ikutan aksi. Dia mengaku biasanya dibayar Rp35 ribu setiap kali aksi. Sebelum hari ini, dia bilang pernah diajak demonstrasi depan gedung KPK.
"Biasanya kalau (aksi) seperti ini kita dibayar Rp35 ribu, seperti waktu kemarin kita aksi di KPK. Tapi kalau sekarang kurang tahu dibayar berapa, tapi tadi sudah dikasih Rp10 ribu untuk uang makan. Tapi belum dikasih tahu berapa," kata perempuan yang mengaku pengamen itu.
Seorang peserta aksi berjenis kelamin lelaki juga mengakui perannya sebagai demonstran bayaran.
"Kita bukan orang partai. Saya mah sama tetangga diajak saja. Lumayanlah ikut begini dapat duit. Pokoknya disuruh aja, disuruh pakai baju Golkar dan duduk di sini," katanya.
Dia mengaku sudah dua kali ikut aksi seperti ini. Sebelumnya, dia diajak demo di depan KPK .
"Ini sudah kedua kali. Waktu itu di KPK, " katanya.
Dia mengaku sama sekali tidak mengenal Novanto. Hanya tahu wajah Novanto dari layar televisi.
"Kenalnya di TV aja," kata dia.
Massa mengenakan kaos berwarna kuning dan hitam dengan tulisan Golkar Bangkit, Golkar Jaya, Golkar Menang. Mereka aksi sejak pagi tadi.
Salah seorang peserta aksi mengakui sebenarnya bukan pendukung Partai Golkar.
"Saya bukan simpatisan, tapi diajak sama tetangga, kita kan ke sini kan dibayar," kata perempuan yang enggan disebutkan namanya itu.
Dia mengaku sudah biasa ikut-ikutan aksi. Dia mengaku biasanya dibayar Rp35 ribu setiap kali aksi. Sebelum hari ini, dia bilang pernah diajak demonstrasi depan gedung KPK.
"Biasanya kalau (aksi) seperti ini kita dibayar Rp35 ribu, seperti waktu kemarin kita aksi di KPK. Tapi kalau sekarang kurang tahu dibayar berapa, tapi tadi sudah dikasih Rp10 ribu untuk uang makan. Tapi belum dikasih tahu berapa," kata perempuan yang mengaku pengamen itu.
Seorang peserta aksi berjenis kelamin lelaki juga mengakui perannya sebagai demonstran bayaran.
"Kita bukan orang partai. Saya mah sama tetangga diajak saja. Lumayanlah ikut begini dapat duit. Pokoknya disuruh aja, disuruh pakai baju Golkar dan duduk di sini," katanya.
Dia mengaku sudah dua kali ikut aksi seperti ini. Sebelumnya, dia diajak demo di depan KPK .
"Ini sudah kedua kali. Waktu itu di KPK, " katanya.
Dia mengaku sama sekali tidak mengenal Novanto. Hanya tahu wajah Novanto dari layar televisi.
"Kenalnya di TV aja," kata dia.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Pembebasan Bersyarat Setya Novanto Digugat! Cacat Hukum? Ini Kata Penggugat
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Terpopuler: Anak Setya Novanto Menikah, Gaji Pensiunan PNS Bakal Naik Oktober 2025?
-
Biodata dan Agama Rheza Herwindo, Anak Setya Novanto yang Nikahi Kerenina Sunny
-
Biodata dan Agama Kerenina Sunny, Adik Steve Emmanuel Jadi Menantu Setya Novanto
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru