Pakar informasi dan teknologi dari Universitas Gunadarma, I Made Wiryana [suara.com/Erick Tanjung]
Praktik Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia terus berkembang. Berbagai cara dilakukan terjadi dalam TPPU, salah satunya pencucian uang menggunakan media game secara online dan harta virtual.
"Sebenarnya sih itu tidak baru, sudah lama, hanya mungkin tidak terlalu terekspose. Karena tidak seperti bitcoin (uang elektronik) yang lagi ramai. Dengan adanya game bitcoin menjadi ramai, padahal mekanisme itu dari dulu ada. Di dunia bawah tanah, transaksi lewat game itu sudah banyak," kata pakar informasi dan teknologi dari Universitas Gunadarma, I Made Wiryana, saat ditemui di kantor Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Menurut dia pencucian uang lewat game di Indonesia sudah banyak terjadi, namun sering terlewatkan dari pantauan otoritas terkait. Dia mencontohkan orang yang main game online membeli akun atau chips dari orang lain dan itu bahkan bisa dicairkan jadi uang tunai. Transaksi di game itu selama ini tidak terpantau oleh PPATK.
"Sekarang kita beli yang banyak di game kita beli jemat, barang itu kan pakai duit, nanti bisa cash-in di seberang sana. Kan yang orang monitor transaksi Bank ya, tetapi transaksi game jarang sekali dimonitor," ujar dia.
Namun, dia belum tahu apakah sudah ada transaksi lewat game untuk pencucian uang dari hasil korupsi. Sebab, transaksi keuangan dengan game sudah banyak terjadi.
"Bahkan pernah ada kejadian seseorang yang 'harta' virtualnya dicuri orang, dana dia lapor polisi. Kan Polisi juga bingung, loh ini barangnya mana, padahal sebetulnya barang itu diambil dan didapatkan dengan membayar uang. Itu bisa beli senjata, bisa beli mobil di sana, itu kan duit semua," kata dia.
Dia menambahkan transaksi pencucian uang lewat dunia virtual sangat mudah terjadi. Misalnya seseorang memberi harta secara virtual kemudian diberikan kepada orang lain, dan orang yang diberikan harta virtual itu bisa mencairkannya jadi uang. Menurutnya transaksi uang di game oneline tak terbatas jumlahnya.
"Misalnya saya beli harta di virtual, terus saya berikan ke orang lain. Orang lain itu ngecash-in di mana. (Jumlah) Transaksinya unlimites" ujar dia.
Melacak transaksi pencucian uang di game
I Made menjelaskan, untuk melacak transaksi pencucian uang lewat game harus masuk dalam dalam dunia gamenya. Tidak bisa hanya melacak transaksi perbankan konvensional.
"Itu kan tidak konvensional, walaupun tetap di ujungnya ada transaksi konvensional, tetapi itu agak sulit. Apalagi kalau imbal jasa, itu tidak kita cahs-in," kata dia.
Oleh sebab itu, penegak hukum dan PPATK harus memonitoring transaksi melalui game selain memonitoring transaksi perbankan.
"Ke depannya PPATK maupun penegak hukum tidak hanya memonitoring transaksi perbankan, dia juga harus memonitoring yang ada di game online. Cuma memang agak lucu, kok ini kerjanya main game, bukan monitoring," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
14 WNI Ditangkap Di Hong Kong Terkait Pencucian Uang, Kemenlu Turun Tangan
-
Ingat Lagi Jawaban Prilly Latuconsina Disebut Artis P yang Cuci Uang Rp4,4 T, Apa Katanya?
-
Raffi Ahmad Capek Dikaitkan Terus-terusan dengan Kasus Pencucian Uang
-
Sejarah Kasus Pencucian Uang, Kasus yang Menjerat Suami Sandra Dewi dan Crazy Rich Helena Lim
-
Transaksi Jumbo Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama, Kasih Babah Duit Rp 10 Miliar Untuk Beli Tanah Dan Rumah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra