Suara.com - Polisi menyelidiki kasus tewasnya Ismail diduga karena bunuh diri di kamar indekos di Petamburan, Jakarta Barat.
Ismail ditemukan tewas dengan leher terlilit kawat di sebuah kamar indekosnya dan ditemukan penghuni kos pada Senin (18/12/2017) sore.
Guru Besar Ilmu Kriminologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Adrianus Meliala mengatakan ada beberapa faktor melatarbelakangi seseorang melakukan bunuh diri.
"Ada beberapa jenis bunuh diri pertama karena putus asa lalu lebih memilih mengakhiri hidupnya. Kedua adalah altruistic suicide bunuh diri yang bersifat sukarela, misalnya membela suatu faham tertentu, ingin menegakan suatu kebenaran tertentu," kata Adrianus kepada suara.com, Rabu (20/12/2017).
Adrianus mengatakan untuk fenomena bunuh diri di Jakarta karena lantaran putus asa. Menurutnya faktor ekonomi yang membuntuti seseorang untuk melakukan bunuh diri.
"Untuk di Jakarta itu umumnya karena putus asa. Di mana orang-orang yang kalah karena ekonomi dan kemudian memutuskan bunuh diri," ujar Adrianus.
Faktor-faktor yang meliputi hal tersebut misalnya seperti banyak hutang, maupun memiliki sebuah penyakit yang tidak dapat disembuhkan.
"Seperti mempunyai hutang nggak bisa membayar lalu bunuh diri. Lalu ada karena punya penyakit yang tidak bisa disembuhkan lalu takut keluarga tidak bisa membantu lalu mereka bunuh diri," kata Adrianus.
"Memang kan di Jakarta berat dari sisi gaya hidup dari sisi kompetisi dan sisi penghasilan yang harus dimiliki. Itu semua bagi orang-orang yang kalah memilih untuk mengakhiri jalan hidupnya atau mengakhiri hidupnya," tambah Adrianus.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO