Mendagri Tjahjo Kumolo dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan [dok. pemprov Jabar]
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di akhir 2017 ini kembali menggenapkan penghargaan yang ke 253 dan ke 254 sepanjang dua periode jabatannya dengan meraih dua penghargaan pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri.
Anugerah itu adalah Leadership Award 2017 atau penghargaan kepemimpinan kepala daerah yang diterima Aher secara pribadi atas penilaian tim independen bentukan kemendagri, sedang penghargaan kedua adalah Innovative Government Award 2017 atau penghargaan pemerintah daerah yang inovatif. Kedua penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Senin (18/12/2017), malam.
Leadership Award 2017 merupakan program prioritas nasional dalam pemberian penghargaan kepada kepala daerah atas kepemimpinannya dalam rangka memajukan daerah. Penghargaan tersebut diinisiasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri.
Leadership Award 2017 merupakan program prioritas nasional dalam pemberian penghargaan kepada kepala daerah atas kepemimpinannya dalam rangka memajukan daerah. Penghargaan tersebut diinisiasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri.
Leadership Award juga diberikan bagi pemimpin yang dinilai mampu memenuhi harapan masyarakat, menepati janji kampanye serta menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih. Sedangkan Innovative Government Award 2017 merupakan penghargaan kepada daerah yang mempunyai inovasi dalam tata kelola pemerintahan daerah, inovasi pelayanan publik dan inovasi bentuk Iainnya sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
Berkaitan dengan inovasi di tahun 2017, menurut Aher, Pemprov Jawa Barat telah menetaskan 17 macam inovasi yang kesemuanya diadaptasi dari Perangkat Daerah dan lembaga lain, seperti LIPI, litbang maupun perguruan tinggi.
"Inovasi ini tentu untuk meraih kemaslahatan. Yaitu bagaimana inovasi-inovasi ini memudahkan dan meringankan, murah dan mensejahterakan masyarakat," ungkap Aher usai menerima penghargaan.
Mengenai Leadership Award 2017 yang telah diterimanya, Aher menyatakan rasa bersyukurnya atas apresiasi yang diberikan pemerintah pusat.
"Inovasi ini tentu untuk meraih kemaslahatan. Yaitu bagaimana inovasi-inovasi ini memudahkan dan meringankan, murah dan mensejahterakan masyarakat," ungkap Aher usai menerima penghargaan.
Mengenai Leadership Award 2017 yang telah diterimanya, Aher menyatakan rasa bersyukurnya atas apresiasi yang diberikan pemerintah pusat.
"Good Leadership bagi saya adalah bagaimana bisa mendengar masukan positif dari bawahan dan menerapkannya dalam tata kelola pemerintahan," katanya.
Menurutnya ketika memimpin, selain harus mengarahkan bawahan dengan baik juga harus memiliki ide besar yang datang dari diri sendiri dan bahkan ditangkap dari bawahan. Jadi tidak pernah malu ketika ada ide, inovasi, usulan dan saran dari bawahannya.
"Saya sebut misal Samsat Gendong, ini adalah inovasi pelayanan pembayaran pajak usulan dari pejabat eselon IV saat dia membuat projek perubahan Diklatpim. Begitu juga Samsat Online, adalah inovasi dari pejabat eselon III, kita apresiasi inovasi mereka dengan diterapkannya menjadi kebijakan gubernur," katanya.
Aher tidak memungkiri selama menjadi pemimpin menjumpai banyak permasalahan, ia memaknai bahwa semua permasalahan pada dasarnya dapat dipecahkan dengan kebersamaan dan konsolidasi. Solusi masalah bagi Aher sering dijumpai dengan banyak membaca, diskusi santai, bahkan saat pengajian rutin dengan para pejabat pemprov.
Tjahjo Kumolo mengatakan penghargaan ini diberikan pada kepala daerah baik yang lama atau yang baru menjabat, yang menunjukkan inovasi, keteladanan dan kepemimpinan. Tentunya yang mampu menggerakkan dan menggerakkan partisipasi masyarakat di daerahnya untuk menyukseskan program daerah maupun program pusat.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri Dodi Riyadmadji menjelaskan ada lima hal utama dalam melakukan penilaian Innovative Government Award 2017,
"Pertama, mengandung pembaharuan seluruh atau sebagian unsur dari inovasi. Kedua, memberi manfaat bagi daerah atau masyarakat. Ketiga, tidak mengakibatkan pembebanan atau pembatasan pada masyarakat yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Keempat, merupakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, dan kelima, dapat di replikasi," paparnya.
Penilaian terhadap kepemimpinan kepala daerah (gubernur, bupati, wali kota) secara nasional dilakukan Balitbang Kemendagri dengan berdasarkan kriteria meliputi aspek kepemimpinan birokrasi (visioner, kapabilitas, akseptibilitas, integritas, dan gaya kepemimpinan) serta aspek kepemimpinan sosial (jujur dan transparan, disiplin, tanggungjawab, toleransi, gotong royong, serta santun). Masa kepemimpinan yang dinilai adalah kurun waktu tahun 2014 - 2016.
Penilaian dilakukan oleh Tim independen yang dibentuk oleh Balitbang Kemdagri. Untuk Kepala Daerah di Jawa Barat, pengumpulan dan verifikasi data kepemimpinan telah dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2017 bertempat di Gedung Sate, dengan metode kuisioner dan wawancara/FGD terhadap parpol pengusung dan non pengusung, perangkat daerah, unsur kepolisian (polda), kejaksaan tinggi, forum kerukunan umat agama, akademisi (Unpad dan ITB), kadin, organisasi kemasyarakatan, serta media cetak.
Berdasarkan hasil penilaian tim independen sebagaimana dimaksud, Aher sebagai Gubernur Jawa Barat termasuk ke dalam lima gubernur yang berhasil meraih anugerah Leadership Award Tahun 2017. Gubernur lainnya adalah Gubernur Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Barat.
Menurutnya ketika memimpin, selain harus mengarahkan bawahan dengan baik juga harus memiliki ide besar yang datang dari diri sendiri dan bahkan ditangkap dari bawahan. Jadi tidak pernah malu ketika ada ide, inovasi, usulan dan saran dari bawahannya.
"Saya sebut misal Samsat Gendong, ini adalah inovasi pelayanan pembayaran pajak usulan dari pejabat eselon IV saat dia membuat projek perubahan Diklatpim. Begitu juga Samsat Online, adalah inovasi dari pejabat eselon III, kita apresiasi inovasi mereka dengan diterapkannya menjadi kebijakan gubernur," katanya.
Aher tidak memungkiri selama menjadi pemimpin menjumpai banyak permasalahan, ia memaknai bahwa semua permasalahan pada dasarnya dapat dipecahkan dengan kebersamaan dan konsolidasi. Solusi masalah bagi Aher sering dijumpai dengan banyak membaca, diskusi santai, bahkan saat pengajian rutin dengan para pejabat pemprov.
Tjahjo Kumolo mengatakan penghargaan ini diberikan pada kepala daerah baik yang lama atau yang baru menjabat, yang menunjukkan inovasi, keteladanan dan kepemimpinan. Tentunya yang mampu menggerakkan dan menggerakkan partisipasi masyarakat di daerahnya untuk menyukseskan program daerah maupun program pusat.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri Dodi Riyadmadji menjelaskan ada lima hal utama dalam melakukan penilaian Innovative Government Award 2017,
"Pertama, mengandung pembaharuan seluruh atau sebagian unsur dari inovasi. Kedua, memberi manfaat bagi daerah atau masyarakat. Ketiga, tidak mengakibatkan pembebanan atau pembatasan pada masyarakat yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Keempat, merupakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, dan kelima, dapat di replikasi," paparnya.
Penilaian terhadap kepemimpinan kepala daerah (gubernur, bupati, wali kota) secara nasional dilakukan Balitbang Kemendagri dengan berdasarkan kriteria meliputi aspek kepemimpinan birokrasi (visioner, kapabilitas, akseptibilitas, integritas, dan gaya kepemimpinan) serta aspek kepemimpinan sosial (jujur dan transparan, disiplin, tanggungjawab, toleransi, gotong royong, serta santun). Masa kepemimpinan yang dinilai adalah kurun waktu tahun 2014 - 2016.
Penilaian dilakukan oleh Tim independen yang dibentuk oleh Balitbang Kemdagri. Untuk Kepala Daerah di Jawa Barat, pengumpulan dan verifikasi data kepemimpinan telah dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2017 bertempat di Gedung Sate, dengan metode kuisioner dan wawancara/FGD terhadap parpol pengusung dan non pengusung, perangkat daerah, unsur kepolisian (polda), kejaksaan tinggi, forum kerukunan umat agama, akademisi (Unpad dan ITB), kadin, organisasi kemasyarakatan, serta media cetak.
Berdasarkan hasil penilaian tim independen sebagaimana dimaksud, Aher sebagai Gubernur Jawa Barat termasuk ke dalam lima gubernur yang berhasil meraih anugerah Leadership Award Tahun 2017. Gubernur lainnya adalah Gubernur Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Barat.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
PLTS Terapung Kapasitas 92 MWp di Waduk Saguling Tengah Digarap PLN, Jadi Solusi Energi Bersih
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 3 Oktober 2025: Jawa dan Bali Dominan Berawan
-
Latar Belakang Yai Mim eks Dosen UIN Malang yang Viral, Ternyata Masih Keluarga Gus Iqdam
-
Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 28 September 2025: Hujan di Jabodetabek & Jabar, Jatim Berawan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya