Suara.com - Elektabilitas Presiden Joko Widodo lambat naik menjelang Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Seharusnya elektabilitas Jokowi meningkat.
Sebab saat ini Jokowi mengantongi dukungan empat partai, yakni Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura dan Partai Nasdem.
"Kalau dilihat dari dukungan yang sebetulnya sudah fix, rasanya kenaikan ini agak lambat. Konsolidasi politik sudah di lakukan, tidak ada gangguan yang signifikan," ujar Pengamat Politik dari Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti di Jakarta, Selasa (26/12/2017).
Ray menuturkan belum naiknya elektabilitas Jokowi bukan dikarenakan permasalahan teknis melainkan permasalahan non teknis. Pasalnya kata Ray, pelaksanaan Pilkada secara teknis tidak ada terdapat hambatan.
"Pelaksanaan pilkadanya, teknis tidak ada hambatan serius. Daftar Pemilih Tetap yang kerap bermasalah sekarang sudah tertangani. Jelang pelaksanaan Pilkada secara umum tidak ada tantangan secara teknis. Soal surat suara, percetakan suara dan lain-lain, itu bisa terjadi karena sistem sudah bekerja tidak ada permasalahan teknis. Tapi tantangan non tekniknya yang akan kencang," kata dia.
Ia pun membeberkan faktor lambatnya elektabilitas Jokowi. Pertama yakni adanya praktik politik uang di dalam pelaksanan Pilkada. Kedua, imbas politik isu SARA.
"Dugaan saya karena masih terkena imbas dari yang kita sebut dengan politik isu SARA," ucap Ray.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut