"Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab," tulis Abdul Somad.
"Mereka tanya-tanya identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Saya jelaskan bahwa saya murni pendidik, intelektual muslim lengkap dengan latar belakang pendidikan saya."
Pemeriksaan yang kurang mengenakkan bagi Abdul Somad berlangsung selama sekitar 30 menit. Hasilnya sangat mengecewakan bagi dia.
"Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta," tulis Abdul Somad.
Abdul Somad berusaha tetap mengambil hikmah dari pengalaman itu.
"Kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Qaddarallah, ada hikmah di balik itu semua. Kepada sahabat-sahabat panitia jangan pernah berhenti menebar kebaikan di jalan da'wah," tulis dia.
Dia juga meminta maaf kepada para tenaga kerja Indonesia di Hongkong karena gagal mengikuti acara.
Banyak komentar
Apa yang dialami Abdul Somad mendapat beragam tanggapan dari warganet. Ada yang bersimpati, ada pula yang mengkritisinya.
Mereka yang bersimpati berharap kepada Abdul Somad senantiasa bersemangat. Tetap melanjutkan dakwah. Mendoakan agar Allah tetap bersama Abdul Somad.
Sampai kemudian muncul cuitan jurnalis Topskor itu pada 24 Desember 2017. Sebenarnya dia tidak secara rinci menyebut Abdul Somad. Tetapi, pendukung Abdul Somad langsung mengaitkannya.
"Ada pemuka agama rusuh ditolak di Hong Kong, alih2 berkaca justru menyalahkan negara orang. Jika Anda bertamu dan pemilik rumah menolak, itu hak yang punya rumah. Tidak perlu teriak di mana2 bahwa Anda ditolak. Sepanjang Anda diyakini mmg baik, penolakan itu takkan terjadi," demikian tulisan @zoelfick.
Cuitan itu viral dengan cepat. Ada Reply 355, retweet 903, like 751. Tak semua netizen marah dengan komentar Zulfikar. Ada yang mendukungnya. Bahkan, ada yang merasa terwakili.
Wartawan Suara.com segera menghubungi Zulfikar untuk minta penjelasan mengenai duduk perkara cuitannya. Lewat Whatsapp, dia menekankan kalau sebenarnya punya niat yang baik. Berawal dari kegelisahan yang dia rasakan.
"Ya, munculnya tweet itu awalnya memang karena kegelisahan pribadi jika kasus penolakan Ustadz Somad di Hongkong itu bisa jadi pintu masuk atas ancaman bagi minoritas di dalam negeri. Sebab kita tahu, selama ini sentimen anticina begitu berkembang," kata Zulfikar kepada Suara.com.
Berita Terkait
-
UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
-
Viral Ustaz Abdul Somad Sindir Pedas Orang Tua yang Marah Anaknya Dihukum Guru
-
UAS Umpamakan Hubungan Santri dengan Kiai lewat Mahzab Cinta: Susah Dilogikakan!
-
Ustaz Abdul Somad Bantah Patok Tarif Dakwah Rp40 Juta, Arie Untung Ikut Bersaksi
-
Bukan Sekadar Hadiah, Ini Makna di Balik Peci dan Tasbih Ustaz Abdul Somad untuk Ruben Onsu
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Diungkap Bu RT, 11 Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Alami Gangguan Penglihatan dan Pendengaran
-
Tancap Gas Kumpulkan Komisi Percepatan Reformasi Polri, Ini Arahan Prabowo!
-
Terduga Pelaku Pengeboman di SMAN 72 Jakarta Dikenal Pendiam, Suka Koleksi Gambar dan Foto Berdarah
-
Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Korban Bullying? Pengakuan Teman Sekolah Bikin Merinding
-
7 Fakta Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Pesan di Airsoft Gun Hingga Lokasi Dekat TNI AL
-
Gerindra Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional: Keduanya Pemimpin Berhasil
-
Breaking News! KPK Tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terkait Jual Beli Jabatan
-
Bom Rakitan di SMAN 72 Jakarta, Saksi Mata: Ada Siswa Diduga Ingin Balas Dendam dan Bunuh Diri
-
Polri Laporkan Ledakan di SMAN 72 ke Prabowo, Apa Dugaannya?
-
Wamenko Polkam Sebut 2 Senpi Kasus Ledakan SMAN 72 Cuma Mainan: Jangan Dibilang Aksi Teroris!