Suara.com - Juara bertahan World Rapid and Blitz Chess Championship, Anna Muzychuk, menolak tampil di kejuaraan serupa tahun ini yang diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, 24-31 Desember 2017.
Juara bertahan untuk dua jenis catur cepat--rapid dan blitz--ini memboikot kejuaraan tersebut lantaran tidak ingin bermain di negara, dimana perempuan tidak bisa bermain dalam ruangan yang sama dengan kaum laki-laki.
Pemboikotan tersebut disampaikan grandmaster putri asal Ukraina ini dalam sebuah pesan yang diunggah di Facebook, Sabtu (23/12/2017) lalu.
"Dalam beberapa hari, saya akan kehilangan dua gelar juara dunia--satu demi satu. Hanya karena saya memutuskan tidak pergi ke Arab Saudi. Tidak mau bermain dengan peraturan seseorang, tidak memakai abaya, tidak bisa diiringi keluar, dan sama sekali tidak merasakan diri saya sebagai makhluk sekunder," tulis Muzychuk.
Abaya adalah busana untuk Muslimah berbentuk seperti jubah lengan panjang yang biasa dipakai oleh kaum perempuan di Arab Saudi.
Federasi Catur Dunia (FIDE) sendiri telah menegaskan, bahwa para pecatur tidak perlu mengenakan abaya, dalam pertandingan yang mengharuskan pecatur menyelesaikan semua langkah-langkah dalam permainan catur dalam waktu 15 menit untuk rapid dan 10 menit untuk blitz.
Foto: Para pecatur putri mengikuti Kejuaraan Dunia Catur di Riyad, Arab Saudi, Selasa (26/12/2017). [AFP]
Muzychuk mengatakan, prinsipnya lebih penting daripada potensi hadiah yang bisa dibawa pulang dari kejuaraan tersebut.
Baca Juga: Arab Saudi Tak Beri Visa Pecatur Israel Ikuti Turnamen di Riyadh
"Saya siap untuk membela prinsip saya dan melewatkan event tersebut, dimana dalam lima hari saya memperkirakan bisa memperoleh lebih banyak uang daripadan yang saya lakukan di selusin kejuaraan catur," ujarnya.
Turnamen ini sendiri menyediakan hadiah total 2 juta dolar AS (sekitar Rp27 miliar), dimana hadiah tertinggi untuk individu mencapai 750 ribu dolar AS.
Dikutip dari IBT Times, Rabu (27/12/2017), Arab Saudi dilaporkan harus membayar 1,5 juta dolar AS untuk menjadi tuan rumah dalam kejuaraan bertajuk "The King Salman World Rapid and Blitz Chess Championship" ini.
Berita Terkait
-
Peluang Timnas Indonesia Kalahkan Arab Saudi, Media Inggris: Tekanan Ada Pada....
-
Wasit Kuwait Ahmad Al Ali Dituding Pembenci Arab Saudi, Timnas Indonesia Diuntungkan?
-
Laga Hidup Mati Timnas Indonesia Bisa Rusak Gara-Gara Ahmad Al Ali, Wasit Terburuk Asia
-
Emil Audero Absen, Patrick Kluivert Tetap Tenang: Maarten Paes Baik-baik Saja
-
Meski Peluang Lolos Diprediksi 7 Persen, Patrick Kluivert: Insyaallah Siap Membuat Negara Bangga
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini