Suara.com - Presiden Joko Widodo menyerahkan Sertifikat Kompetensi Pemagangan kepada 3.000 peserta program pemagangan di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi, Jawa Barat, Rabu (27/12/2017).
Dalam kesempatan yang sama Jokowi juga menyerahkan Sertifikat Mentor kepada 97 orang mentor atau pembimbing pemagangan serta kepada perusahaan yang telah menyelenggarakan program pemagangan.
"Peserta uji kompetensi ada 6.201 orang, yang lulus sebanyak 5.635 orang, tidak lulus sebanyak 566 orang. Artinya uji kompetensi ini beneran karena ada yang tidak lulus. Kalau lulus semua saya malah curiga ini beneran nggak sih, kalau ada yang gak lulus berarti benar," kata Jokowi dalam sambutannya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, saat ini pemerintah sedang fokus dalam pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur itu dianggap penting agar Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya.
"Karena ini sangat penting sekali, fundamental sekali, merupakan fondasi kita untuk bersaing dengan negara lain. Anggaran pun kita fokus dan konsentrasi di infrastruktur," ujar dia.
Namun, pada 2019, lanjut Jokowi pemerintah akan konsentrasi dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Sebab, untuk menjadi negara maju Indonesia tidak hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA)
"Kita harus terus mengandalkan hutan, batu bara, minerba, tidak. Kunci kita ada di pembangunan SDM. Ini lah modal kuat kita untuk bisa bersaing dengan negara negara lain. Kita punya kemampuan untuk itu, jangan ragu, bahwa SDM kita punya kemampuan untuk berkompetisi dengan negara lain. Hanya memang kekuatan ini belum kita maksimalkan potensinya," kata dia.
Dia menambahkan, dari 250 juta penduduk, 60 persen adalah anak anak muda. Bahkan jumlah tsb akan terus meningkat, diperkirakan pada 2040 jumlah usia produktif Indonesia mencapai 195 juta. Hal ini dianggap bisa menjadi kekuatan besar, namun juga bisa jadi masalah kalau tidak ada perhatian terhadap pembangunan SDM.
"Ini adalah kekuatan, 60 persen anak anak muda adalah kekuatan. Ini kekayaan kita, peluang kita untuk menenangkan persaingan dengan negara lain. Kalau kita bisa mengelola, kalau kita bisa memanfaatkan, kita bisa jadi bangsa pemenang," kata dia.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Pagi Ini Bertolak ke Kuching
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut