Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Baswedan membantah adanya anggapan Satuan Polisi Pamong Praja yang dirotasi Pemprov DKI Jakarta karena tindak lanjut dari temuan Ombudsman.
Menurutnya, rotasi Satpol PP dilakukan karena ada laporan warga yang menyebut lamanya personil Satpol PP yang ditempatkan di satu kawasan.
"Rotasi ini benar jadi ketika kita berbicara tentang laporan-laporan dari warga. Salah satu kesimpulan kita adalah, banyak warga yang sudah terlalu lama di tempat yang sama. Sehingga suasananya itu sudah menjadi bagian dari tempat itu," ujar Anies di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (29/12/2017).
"Kalau di tempat itu ada masalah, belum tentu hadir menyelesaikan masalah malah justru merasa ya normal-normal saja. Karena itulah kita lakukan langkah rotasi besar-besaran jadi seluruhnya kita rotasi," sambungnya.
Satpol PP telah merotasi 3.648 dari 4.950 personil Satpol PP Provinsi DKI Jakarta. Rotasi yang dilakukan terdiri dari 78 personil tingkat Provinsi, Jakarta Pusat 632 personil, Jakarta Utara 546 personil, Jakarta Barat 774 personil, Jakarta Selatan 774 personil, Jakarta Timur 766 personil, serta Kabupaten Kepulauan Seribu 37 personil.
Anies menuturkan terkait rotasi Satpol PP sudah dibahas dalam rapat pimpinan pada tiga minggu lalu, yang langsung ditindaklanjuti oleh Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu.
Anies menambahkan, jika masih ditemukan pelanggaran yang dilakukan aparat Satpol PP, Pemprov tidak segan memberikan sanksi.
"Sehingga kami optimis kedepan, nah selanjutnya kita akan zero tolerance pada penyimpangan-penyimpanan aparat di lapangan. Jadi silahkan jika ada masalah laporkan bila ada penyimpangan laporkan dan kita akan tindak. Artinya tidak ada pelanggaran yang dibiarkan setiap pelanggaran harus mendapat sanksi macam-macam mekanisme kita akan tegakkan berdasarkan prinsip good governance," tandasnya.
Sebelumnya, Ombudsman RI menemukan indikasi penyelahgunaan wewenang, pungutan liar kepada pedagang kaki lima di Kawasan Tanah Abang yang dilakukan oleh Satuan Pamong Praja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga: Anies Minta Satpol PP Tak Membuat Masyarakat Tegang dan Gelisah
Berita Terkait
-
Anies Minta Satpol PP Tak Membuat Masyarakat Tegang dan Gelisah
-
Di Tengah Isu Pungli, Anies Rotasi Ribuan Personel Satpol PP
-
28 Ribu Warga Dukung Petisi 'Kembalikan Fungsi Jalan Tanah Abang'
-
Keamanan Tahun Baru, Anies: Jangan Diam dan Mendiamkan
-
Sandiaga Dengar Satpol PP DKI Suka Meminta Pungutan Liar
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
Terkini
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!