Suara.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji demonstrasi yang terjadi di Iran. Namun, ia membantah menjadi dalang aksi-aksi anti-pemerintah tersebut.
Bantahan itu, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (2/1/2017), dilontarkan Netanyahu setelah Presiden Iran Hassan Rouhani menilai Israel berada di balik aksi protes di Iran.
“Saya telah mendengar pernyataan Presiden Iran Rouhani bahwa Israel berada di balik aksi-aksi protes di Iran. Selain sebuah kebohongan, ini juga lucu,” kata Netanyahu dalam sebuah pidato untuk rakyat Iran dan pernyataan yang dibagikan Kantor Perdana Menteri kepada awak media.
Netanyahu menilai negara Eropa diam terhadap perkembangan yang terjadi di Iran. Begitu pula Israel, tak bakal tinggal diam.
“Ketika rezim Iran jatuh, masyarakat Iran dan Israel akan menjadi sahabat yang tulus. Saya berharap rakyat Iran akan berhasil dalam perjuangan untuk kebebasan ini,” ungkap Netanyahu.
Netanyahu menyebut para pengunjuk rasa sebagai “pahlawan” dan menuduh pemerintah Iran sebagai “rezim kejam”, yang menghabiskan jutaan dolar untuk menyebarkan kebencian dan dendam terhadap Israel.
Sementara jumlah korban tewas dalam aksi demonstrasi anti-pemerintah di Iran, terus bertambah.
Sejak aksi kali pertama digelar pada Kamis (28/12/2017), sedikitnya 16 orang, termasuk seorang anggota polisi, tewas.
Baca Juga: Warga Jepang Pelanggan Layanan Seks Anak Penjual Tisu Dibekuk
Menurut kantor berita Iran Asriran, Senin (1/1), 5 orang tewas dalam aksi protes pada hari itu di provinsi Ishafan.
Sementara di Najafabad dekat Isfahan, seorang anggota polisi tewas dan tiga demonstran luka-luka.
Menurut Young Jurnalist Club, insiden tersebut bermula saat seorang pemrotes melepaskan tembakan ke barisan polisi, hingga melukai empat orang. Seorang anggota polisi akhirnya tewas karena kehabisan darah.
Anggota parlemen Hedayatollah Khademi mengatakan, dua orang tewas di Izeh, provinsi Khuzestan, pada Minggu (31/12) malam.
Selain itu, selama bentrokan, sebanyak 377 demonstran telah ditangkap, termasuk 200 orang di ibu kota Teheran. Operasi penangkapan juga dilakukan di sejumlah kota, di antaranya Arak, Isfahan, dan Robat Karim.
Ribuan warga Iran turun ke jalanan pada Kamis di timur laut kota Mashhad dan Kashmar untuk memprotes pemerintah mengenai kenaikan harga komoditas dan kesalahan pengelolaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka