Suara.com - Sebanyak 100 pasangan yang gagal ikut nikah massal jelang pergantian tahun di DKI Jakarta tetap bisa menikah gratis. Sebelumnya mereka tidak bisa menikah karena terbentur syarat administratif.
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno mengatakan mereka akan ikut nikah massal susulan. Namun Sandi tidak rinci waktu mereka ikut nikah massal susulan.
"Alhamdulillah positif, walaupun ada sekitar 100 yang tidak bisa ikut, ternyata ada permasalahan secara administrasi, kita akan coba mereka," ujar Sandiaga di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/12/2017).
Program nikah massal itu diperuntukkan bagi warga kelas menengah ke bawah yang tidak mampu membayar biaya menikah.
"Karena tentunya biaya yang mahal, dan kadang-kadang untuk yang sudah lanjut usia. Kemarin terpantau mereka terbentur bebebrapa permasalahan jadi dengan adanya nikah massal membantu mereka dicatatkan secara administratif dan statusnya secara kenegaraan sudah tercatat," kata dia.
Sandiaga membuka kemungkinan nikah massal itu berjalan setiap tahun.
"Nanti kami evaluasi, kemarin sangat positif sekali, dan masyarakat juga menanggapi dengan baik pak lurah. Ini jadi semacam kendurian secara besar-besaran, ini menambah melengkapi kebahagian bagi para warga masyarakat.
Program nikah massal kemarin diikuti 437 pasangan pengantin. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jakarta. Nikah massal pertama yang diadakan pada era Anies dan Sandi ini diadakan secara gratis. Pemerintah DKI menyediakan mahar berupa Al Quran, perlengkapan alat salat, dan emas seberat 1 gram. Selain itu setiap pasangan juga mendapat tabungan Rp200 ribu dari Bank Syariah Mandiri.
Baca Juga: Kemenag Minta Daerah Lain Tiru Jakarta soal Nikah Massal Gratis
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO