Pangkostrad Letjend Edy Rahmayadi seusai pengikuti konsolidasi pasangan calon calon Kepala Daerah dari PKS, di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (4/1/2018). [Suara.com/Dian Rosmala]
Edy Rahmayadi tidak akan mundur dari jabatan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, meskipun maju dan terpilih menjadi gubernur Sumatera Utara pada pilkada 2018. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat ini lebih memilih mundur dari militer.
"Oh nggak (tidak mundur). PSSI itu kan amanat rakyat," kata perwira tinggi berpangkat letnan jenderal di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (4/1/2018).
Dia merasa dengan mundur dari militer akan membuatnya lebih leluasa mengurus PSSI. Kalau masih berstatus prajurit, dia merasa sulit berinteraksi dengan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
"Saya akan lebih leluasa kalau setelah saya jadi sipil, karena kalau saya jadi tentara nanti takut melulu mereka, nanti main bolanya jadi jelek," ujar Edy.
Edy mengaku sudah mengajukan pengunduran diri sebagai panglima komando.
Edy ingin berkarir di dunia politik, padahal kariernya diketentaraan terbilang cemerlang. Bagi dia, berkarir di politik tidak ada bedanya dengan di dunia kemiliteran.
"Nggak ada masalah. Kan nggak ada bedanya juga prajurit dan politik. Hanya kalau prajurit tidak boleh berpolitik praktis, gitu saja, orang sipil bebas berpolitik, mau berpolitik, mau praktis, mau politik negara, dia kan tidak ada masalah," kata Edy.
Koalisi Partai Keadilan Sejahtera, Gerindra dan Partai Amanat Nasional sudah resmi mengusung Edy dan Bungsah Rajekshah menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara.
"Oh nggak (tidak mundur). PSSI itu kan amanat rakyat," kata perwira tinggi berpangkat letnan jenderal di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (4/1/2018).
Dia merasa dengan mundur dari militer akan membuatnya lebih leluasa mengurus PSSI. Kalau masih berstatus prajurit, dia merasa sulit berinteraksi dengan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
"Saya akan lebih leluasa kalau setelah saya jadi sipil, karena kalau saya jadi tentara nanti takut melulu mereka, nanti main bolanya jadi jelek," ujar Edy.
Edy mengaku sudah mengajukan pengunduran diri sebagai panglima komando.
Edy ingin berkarir di dunia politik, padahal kariernya diketentaraan terbilang cemerlang. Bagi dia, berkarir di politik tidak ada bedanya dengan di dunia kemiliteran.
"Nggak ada masalah. Kan nggak ada bedanya juga prajurit dan politik. Hanya kalau prajurit tidak boleh berpolitik praktis, gitu saja, orang sipil bebas berpolitik, mau berpolitik, mau praktis, mau politik negara, dia kan tidak ada masalah," kata Edy.
Koalisi Partai Keadilan Sejahtera, Gerindra dan Partai Amanat Nasional sudah resmi mengusung Edy dan Bungsah Rajekshah menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
MK Tolak Gugatan Kubu Edy Rahmayadi, Bobby Nasution Resmi Menangkan Pilkada Sumut
-
Bobby Nasution jadi Pihak Terkait Gugatan Sengketa Pilkada Sumut, Anwar Usman Ogah Pimpin Sidang Putusan di MK, Kenapa?
-
Cek Fakta: Bobby Nasution Didiskualifikasi dari Pilkada Sumut
-
Tim Bobby Nasution Tuding Kubu Edy Rahmayadi Fitnah Soal Keterlibatan Pj Gubernur dalam Pilkada Sumut
-
Sebut Pilgub Sumut Rasa Pilpres, Pihak Edy-Hasan Tuding Ada Kecurangan 'Cawe-cawe'
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres