Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid [suara.com/Dian Rosmala]
Partai Keadilan Sejahtera mendukung pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) - Puti Guntur Soekarno bersama PDI Perjuangan, PKB, dan Gerindra. Tetapi, PKS tidak mau disebut berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
Sebab, kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nurwahid, jauh sebelum Gus Ipul diusung PDI Perjuangan menjadi calon gubernur Jawa Timur, Gus Ipul sudah lebih dulu komunikasi dengan PKS.
"Gus Ipul itu kan sudah jauh-jauh hari meminang ke PKS, jauh sebelum ke partai lain. Gus Ipul sendiri mengakui hubungan dengan PKS sudah lama, sejak 2008 ketika pilgub Jatim, dia menjadi Wagub. Dua kali pilgub, dua kali PKS mendukung Gus Ipul. Dulu lawan siapa? Ya PDIP yang selalu kita kalahkan," kata Hidayat di DPR, Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Pada November 2018, kata Hidayat, Gus Ipul datang ke PKS. Dia menyampaikan niat maju menjadi cagub Jawa Timur. Gus Ipul bilang mendapatkan perintah dari para kyai di wilayah Tapal Kuda untuk meminta dukungan PKS.
"Para kyai yang aktif di (aksi) 212 ini mereka juga meminta kepada PKS mendukung Gus Ipul. Jadi sudah ada penyelaman pribadi dan politik yang lama terhadap Gus Ipul pada posisi yang tidak sama dengan PDIP," ujar Hidayat.
Dukungan PKS kepada Gus Ipul - Puti dinilai sebagai langkah terbaik untuk masyarakat Jawa Timur. Namun, Hidayat tetap menolak kalau ini disebut koalisi dengan PDI Perjuangan.
"Sekali lagi saya tegaskan, kita ini koalisi dengan Gus Ipul. Karena kan tidak ada koalisi antar partai. Yang ada koalisi dengan kandidat," tutur Hidayat.
Sedangkan terkait Puti yang notabane kader PDI Perjuangan, Hidayat mengatakan tak lebih dari arahan dari ulama agar PKB tidak pecah dengan PDI Perjuangan.
"Tapi dilihat Gus Ipul lebih prospektif dengan arahan para ulama tadi, ya kami hormati arahan para ulama dan pilihan Gus Ipul," kata Hidayat.
Gus Ipul - Puti menghadapi lawan tak kalah tangguh di bursa pilkada: Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak. Duet ini diusung Golkar, Demokrat, PPP, Nasdem, Hanura, PAN, dan PKPI.
Sebab, kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nurwahid, jauh sebelum Gus Ipul diusung PDI Perjuangan menjadi calon gubernur Jawa Timur, Gus Ipul sudah lebih dulu komunikasi dengan PKS.
"Gus Ipul itu kan sudah jauh-jauh hari meminang ke PKS, jauh sebelum ke partai lain. Gus Ipul sendiri mengakui hubungan dengan PKS sudah lama, sejak 2008 ketika pilgub Jatim, dia menjadi Wagub. Dua kali pilgub, dua kali PKS mendukung Gus Ipul. Dulu lawan siapa? Ya PDIP yang selalu kita kalahkan," kata Hidayat di DPR, Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Pada November 2018, kata Hidayat, Gus Ipul datang ke PKS. Dia menyampaikan niat maju menjadi cagub Jawa Timur. Gus Ipul bilang mendapatkan perintah dari para kyai di wilayah Tapal Kuda untuk meminta dukungan PKS.
"Para kyai yang aktif di (aksi) 212 ini mereka juga meminta kepada PKS mendukung Gus Ipul. Jadi sudah ada penyelaman pribadi dan politik yang lama terhadap Gus Ipul pada posisi yang tidak sama dengan PDIP," ujar Hidayat.
Dukungan PKS kepada Gus Ipul - Puti dinilai sebagai langkah terbaik untuk masyarakat Jawa Timur. Namun, Hidayat tetap menolak kalau ini disebut koalisi dengan PDI Perjuangan.
"Sekali lagi saya tegaskan, kita ini koalisi dengan Gus Ipul. Karena kan tidak ada koalisi antar partai. Yang ada koalisi dengan kandidat," tutur Hidayat.
Sedangkan terkait Puti yang notabane kader PDI Perjuangan, Hidayat mengatakan tak lebih dari arahan dari ulama agar PKB tidak pecah dengan PDI Perjuangan.
"Tapi dilihat Gus Ipul lebih prospektif dengan arahan para ulama tadi, ya kami hormati arahan para ulama dan pilihan Gus Ipul," kata Hidayat.
Gus Ipul - Puti menghadapi lawan tak kalah tangguh di bursa pilkada: Khofifah Indar Parawansa - Emil Dardak. Duet ini diusung Golkar, Demokrat, PPP, Nasdem, Hanura, PAN, dan PKPI.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Tepis Tudingan Kubu Risma-Gus Hans, KPU Jatim soal Kasus DPT Menangkan Khofifah-Emil di TPS: Kesalahan KPPS
-
Tuding Khofifah-Emil Menang karena Bansos, Kubu Risma-Gus Hans Ungkap Anomali Suara di Jatim Tembus 100 Persen
-
Tuding KPU hingga PPK Curang, Kubu Risma-Gus Hans Bongkar Manipulasi Suara Menangkan Palson Tertentu di Pilkada Jatim
-
MK Hari Ini Gelar Sidang Perdana Sengketa Pilkada Jatim Risma-Gus Han, Siapa Saja Hakimnya?
-
Ajukan Gugatan, PDIP Sebut Ada Kecurangan TSM di Pilkada Jatim: 3.900 TPS Suara Bu Risma 0
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!