Suara.com - Pagar pembatas yang terbuat dari kawat di dalam area Monumen Nasional, Jakarta Pusat, sudah mulai dibuka. Pagar tersebut sebelumnya menjadi penghalang pengunjung agar tidak menginjak rumput.
"Iya, kita sudah mulai (buka), di samping keadaannya sudah mulai rusak, sudah mulai patah," ujar Kepala Unit Pengelola Teknis Monas, Munjirin, saat dihubungi, Kamis (11/1/2018).
Munjirin membenarkan, pelepasan pagar kawat untuk mendukung program Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Salahuddin Uno.
Sebelumnya, Sandiaga menginginkan area Monas seperti Central Park di New York atau Hyde Park di London.
"Ya untuk mendukung ini (program Anies dan Sandiaga) menjadi park sebetulnya. Iya (arahan) pak wagub kita," kata Munjirin.
Ia menerangkan, pencopotan pagar kawat di Monas sudah dilakukan sejak Rabu (10/1). Belum keseluruhan pagar di dalam area Monas dicopot.
"Belum (semua), masih pelan-pelan. Paling baru 40-50 persen," ungkapnya.
Sandiaga menginginkan keindahan Monas tidak hanya bisa dipandang, melainkan juga bisa dinikmati oleh warga. Untuk itu, ia ingin Monas setara dengan Central Park di New York atau Hyde Park di London.
Baca Juga: Ini 10 Masalah Pilkada Serentak 2018 menurut ICW
Di Central Park dan Hyde Park, warga berkumpul dan bersosialisasi. Sandiaga juga menginginkan hal itu terjadi di Monas.
Hamparan rumputnya kelak diharapkan bisa menjadi tempat beraktivitas, tidak seperti selama ini. Selama ini, pengunjung Monas dilarang menginjak rumput.
"Masyarakat bisa menikmati rumput-rumput itu sebagai tempat mereka yoga, filates atau aerobik. Tentunya dipastikan juga keasrian tempat itu sendiri," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan