Suara.com - Salah satu korban lantai roboh di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakui langsung bersembunyi di bawah meja, ketika menyadari ada bahaya yang mengancamnya.
"Saya hanya luka sedikit. Kepala sempat terkena. Juga kena pecahan kaca," kata Tetty Siahaan (50) saat ditemui di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, Senin (15/1/2018).
Tetty mengatakan, setelah kejadian lantai roboh itu, ia segera melarikan diri karena takut ada bagian gedung lain yang ikut roboh. Dia berusaha menyingkirkan reruntuhan yang menghalanginya, kemudian langsung pergi keluar gedung.
Saat ditanya apakah sebelumnya terlihat atau terdengar tanda-tanda lantai roboh, Tetty menjawab tidak ada. Menurut dia, kejadian itu terjadi seketika, tidak terdengar suara retakan atau ledakan sebelumnya.
"Tidak ada ledakan. Itu suara lantai yang roboh. Sangat keras seperti suara ledakan," tuturnya.
Karena tidak mengalami luka serius, Tetty yang bekerja di salah satu perusahaan yang menyewa ruangan di Gedung BEI itu sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Meskipun diperbolehkan pulang, dia ingin kepalanya dirontgen untuk memastikan dirinya tidak apa-apa.
"Tidak ada biaya sama sekali karena ditanggung pihak BEI," katanya saat ditanya tentang biaya berobatnya di Rumah Sakit Siloam Semanggi.
Sebelumnya, lantai selasar di Tpwer III Gedung Bursa Efek Jakarta ambruk Senin siang sekitar pukul 12.10 WIB.
Baca Juga: Gebuk Maling Handphone, Aksi perempuan Ini Bikin Salah Fokus
Kepala Pengembangan Bisnis Rumah Sakit Siloam Semanggi Triana Tambunan mengatakan korban yang dibawa ke rumah sakit tersebut sebanyak 30 orang. Dari 30 orang itu, tiga orang diduga mengalami patah tulang, satu orang patah tulang dan lainnya masih perlu dievaluasi.
"Semua korban datang dalam kondisi sadar. Beberapa sudah diperbolehkan pulang," ujarnya.
Berita Terkait
-
Tragedi Robohnya Balkon Gedung BEI Jadi Sorotan Dunia
-
UBD Palembang Kirim Dosen Cek Mahasiswa Korban Gedung BEI Roboh
-
Dikira Bom, Direktur BEI Sempat Gotong Korban Selasar Ambruk
-
Anies Baswedan: Jangan Berspekulasi, BEI Roboh Bukan karena Bom
-
Twitter Ramai Topik Gedung BEI Ambruk, Isinya Seperti Ini
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Bambang Tri Siap Jadi Saksi Sidang Ijazah Jokowi, Klaim Punya Bukti Baru dari Buku Sri Adiningsih
-
Wamenkum: Penyadapan Belum Bisa Dilakukan Meski Diatur dalam KUHAP Nasional
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara
-
Kayu Hanyutan Banjir Disulap Jadi Rumah, UGM Tawarkan Huntara yang Lebih Manusiawi
-
Video Viral Badan Pesawat di Jalan Soetta, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Tiga Hari!
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga