Selasar Gedung BEI roboh. [suara.com/ Oke Atmaja]
Baca 10 detik
Kekurangan spesifikasi bangunan yang menyebabkan kegagalan konstruksi ditengarai menjadi penyebab runtuhnya selasar di gedung Bursa Efek Indonesia.
“Bisa jadi ada kekurangan spesifikasi atau menyalahi spesifikasi yang menyebabkan kegagalan bangunan itu menjadi salah satu penyebab,” kata Sekjen Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia Andi Rukman Karumpa di Jakarta, hari ini.
Andi menjelaskan konstruksi selasar di setiap gedung memang menggantung tanpa ada pondasi atau tiang di bawahnya, sehingga dibutuhkan besi beton yang kokoh baik sebagai lantai maupun pengikat ke atap.
“Kalau kita lihat di video ada titik di mana bangunannya tidak kokoh. Sehingga ambruknya sampai sedemikian parah. Meskipun saya tidak mau berasumsi terlalu awal ya,” ujarnya.
Padahal, kata Andi, selasar seharusnya mampu menampung beban dengan jumlah mahasiswa yang sedang melakukan kunjungan kala itu, mengingat srmuanya perempuan dengan berat badan rata-rata 70 kilogram.
Menurutnya usia bangunan yang diperkirakan 20 tahun seharusnya masih dalam kondisi baik, karena setelah konstruksi, bangunan serupa dapat berumur hingga 50 tahun.
Andi juga menyampaikan penyebab lain yang mungkin terjadi adalah guncangan gempa di Jakarta dengan kekuatan di bawah 5 Skala Richter, yang mungkin menggeser konstruksi.
“Memang tidak besar, tapi bisa jadi ada konstruksi yang bergeser,” ungkapnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan selasar maupun gedung menurut Andi adalah harus memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan.
“Jangan misalnya kebutuhan besi betonnya 10 meter, tapi karena mau murah, jadi pakai yang 7 meter. Kuncinya harus memperhatikan spesifikasi,” tukas Andi.
Selain itu, perlu dilakukan pengecekan konstruksi selama periode lima tahun sekali untuk memastikan kekuatan dan kekokohan gedung pasca pembangunan. [Antara]
Komentar
Berita Terkait
-
IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed
-
IHSG Tembus 7.937 Didorong Stimulus dan Kabar TikTok, Ini Proyeksi Analis Hari Ini
-
IHSG Tembus 7.909 di Sesi I, Ini Daftar Saham Paling Banyak Dibeli
-
BEI 'Kunci' Enam Saham, Ada yang Melesat Ribuan Persen Hingga Terkena Suspensi Ketiga Kalinya!
-
Prediksi IHSG Hari Ini di Tengah Penguatan Bursa Asia dan Sentimen Wall Street
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat
-
Yurike Sanger Istri Ke-7 Soekarno Wafat di Amerika, Terungkap Penyebab Wafatnya Sang 'Yuri Sayang'
-
Pemerintah Tetapkan 17 Hari Libur Nasional dan 8 Hari Cuti Bersama Tahun 2026, Catat Tanggalnya
-
Resmi Diumumkan, Ini Dia 8 Hari Cuti Bersama 2026, Siap-siap Atur Jadwal Libur Panjang dari Sekarang