Suara.com - Seorang ibu penjual kopi keliling di Cawang, Jakarta Timur, diklaim mendapat banyak pelanggan hanya gara-gara menuliskan kalimat mengenai Ahok di gerobaknya.
Pada gerobak tempat ia memajang dagangannya, tertulis kalimat pendek "Aku Rindu Ahok."
Kisah itu viral setelah seorang warganet mengunggah informasi dan foto sang ibu di akun Facebook bernama Edy Swan, Minggu (14/1/2018).
Edy menceritakan, dirinya menyempatkan diri berhenti sejenak dari perjalanan karena tertarik pada tulisan yang tertera di gerobak pedagang kopi seduh tersebut.
"Dari jauh saya melihat dipinggir jalan ada ibu-ibu berjualan minuman kopi di depan gedung Wika Cawang. yang membuat saya tertarik adalah, ada tusisan 'Aku Rindu Ahok' di gerobak dagangannya. Itu yang memaksa saya turun dari kendaraan lalu memesan secangkir kopi jalanan," tulisnya.
Edy mengakui mengobrol dengan ibu yang kental berlogat Madura tersebut. Lalu, si penjual bertanya kepada Edy, "Tadi bapak foto dagangan saya ya?"
"Saya jawab, 'iya bu, kaget saja ada tulisan aku kangen Ahok'. Dan sambil senyum-senyum ibu ini bilang, 'iya pak, sejak saya tulis itu banyak orang yg mampir pesan minuman. Ndak nyangka tulisan itu jadi berkah Alhamdulillah," tulis Edy.
Edy mengungkapkan, ia juga sempat bertanya apakah ibu itu memilih Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017, yang dijawab "Iya".
Baca Juga: Bupati Kukar Jadi Tersangka Lagi, Kini Kasus Pencucian Uang
"Jadi Anda bisa persepsikan sendiri, bahwa Ahok masih tetap dirindukan tanpa melihat ras, agama, dan suku. Tapi kinerja dan ketegasannya tetap melekat di ingatan masyarakat kecil seperti ibu ini," tulisnya.
Unggahan Edy itu viral setelah disebar ulang oleh 925 warganet. Sebanyak 5.600 warganet juga memberikan simbol menyukai unggahan tersebut.
Ahok yang bernama lengkap basuki Tjahaja Purnama adalah mantan Gubernur DKI Jakarta. Ia kekinian berada di dalam sel Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Ia divonis hukuman 2 tahun penjara karena mengutip surah Alquran saat berpidato di hadapan warga Kabupaten Kepulauan Seribu.
Berita Terkait
-
Amir Hamidy: Cerita Cicak Lincah 'Ahok' dan Penemuan Spesies Baru
-
Yosi Project Pop Doakan Mediasi Ahok-Veronica Tan Berhasil
-
Ahok Gugat Cerai dan Kisah Nelson Mandela yang Diselingkuhi Istri
-
Singgung Ahok, Deddy Corbuzier Ungkap 6 Alasan Orang Pilih Single
-
Ahok Belum Tentu Hadiri Sidang Perdana Perceraiannya
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara