Suara.com - Salah satu pendiri Partai Hanura Sumarjo mengakui prihatin atas terbelahnya Partai Hanura jadi dua kubu, yakni kubu Oesman Sapta Odang dan kubu Marsekal Madya (Purn) Daryatmo.
Menurut Sumarjo, memasuki tahun politik seperti sekarang ini, mestinya konflik-konflik internal dihadiri sebab akan menjadi kelemahan bagi partai menghadi momentum Pilkada, Pileg dan Pilpres. Ia berharap persatuan di Hanura kembali dibangun.
"Artinya kita sudah mau bertempur malah pecah, ini kalau tidak cepat-cepat kembali bersatu, menyatukan satu langkah menghadapi Pemilu karena ini sudah dekat sekali," kata Sumarjo di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (21/1/2018) malam.
Bersama para pendiri Hanura lainnya Sumarjo memandang bahwa Hanura mesti kembali ditata sesuai dengan aturan yang ada di dalam AD/ART partai.
"Kita berharap kepada pak Oesman karena pak Oesman ini kan diberikan mandat oleh pak Wiranto, kemudian dimasukkan ke dalam Partai Hanura, kemudian dijadikan panglima perang menghadapi pemilu ini. Tapi kok ini malah dijegal, jadi kita cukup prihatin atas kejadian peristiwa ini," ujar Sumarjo.
"Setelah kita pelajari, ternyata Pak Oesman benar semua. Kami sebagai pendiri Partai Hanura ini mendukung Pak Oesman," tambah Sumarjo.
Kata Sumarjo, sejak Partai Hanura berdiri, sekalipun tak pernah terjadi konflik di internalnya. Namun, pasca dilepas oleh Wiranto, tiba-tiba terjadi polemik yang membelah partai.
"Sekrang terjadi demikian (konflik), jadi kami turun gunung lah," tutur Sumarjo.
Sumarjo berharap kubu Daryatmo menyadari resiko konflik yang terjadi saat ini. Sebab jika terlambat, maka tak menutup kemungkinan, Hanura akan kalah pada Pemilu 2018, atau bahkan tidak bisa ikut Pemilu.
Baca Juga: Dituduh Gelapkan Dana Partai, OSO Akan Audit Duit Hanura
"Maka segeralah merapat kembali di bawah kepemimpinan pak Oesman. Dengan catatan mereka menyatakan penyesalan dan harus mendukung kepemimpinan pak Oesman," kata Sumarjo.
Sebagai pendiri, Sumarjo hanya bisa mengimbau kepada kubu Daryatmo supaya sama-sama membesarkan Partai Hanura bersama Oesman.
Lebih lanjut, ia mengaku bahwa yang terbelah bukan saja pengurus DPP Hanura, melainkan juga para pendiri partai. Sebagian ada yang memihak kepada Oesman, tapi ada pula yang memihak kepada Daryatmo.
"Pendiri sebetulnya berjumlah kalau tidak salah ada 114. Itu kan tidak di tandatangani di akta semuany ya, diberikan kuasa kepada kurang lebih 15 orang. Dari 15 orang itu, 8 itu ke kubu Sarifuddin Sudding (Daryatmo), 7 itu ke kubu manhattan," tutur Sumarjo.
"Ini pak Fuad Bawazier belum datang keisni (Manhattan), itu salah satu pendiri. Pak Fuad sudah di kontak, siap menghadapi verifikasi agar tetap bersatu. Pak Suardima besok juga sudah dikontak agar segera diselesaikan," Sumarjo menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon
-
Jejak Digital Budi Arie Kejam: Dulu Projo Pro Jokowi, Kini Ngeles Demi Gabung Prabowo
-
Bau Busuk RDF Rorotan Bikin Geram! Ribuan Warga Ancam Demo Balai Kota, Gubernur Turun Tangan?
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba