Suara.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan hasil pemeriksaan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai saksi dalam kasus penyiraman air keras terhadap penyidi KPK Novel Baswedan, Senin (23/1/2018) kemarin.
Alasan polisi memeriksa Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah untuk mengklarifikasi pernyataan yang disampaikan saat menjadi narasumber dalam program Metro Realitas yang ditayangkan Metro TV pada Senin (8/1/2018).
"Kalau ada suatu statement yang disampaikan di media, kami perlu mengklarifikasi siapa tahu yang bersangkutan (Dahnil) tahu saksinya siapa, kami periksa kan gitu. Siapa tahu bisa membantu penyidikan," kata Argo di Polda Metro Jaya, Selasa (23/1/2018).
Menurut Argo, statement Dahnil yang disampaikan di program televisi swasta itu merupakan pendapat pribadi yang berasal dari hasil diskusi dan pemberitaan di media massa.
"Ya saya menyampaikan ini pendapat saya secara empiris, kan gitu. 'Jadi saya cerita, berdiskusi dengan orang lain, kemudian saya membaca berita'. Artinya dia (Dahnil) mempunyai pendapatnya sendiri. Dahnil ini tidak melihat, mendengar dan mengetahui sendiri," kata dia.
Argo menambahkan Dahnil juga tak membawa bukti-bukti perihal pernyataannya yang telah disampaikan ke media.
"Enggak (ada bukti-bukti yang dibawa), pendapat dia sendiri secara empiris," kata Argo.
Setelah mendapatkan klarifikasi soal pernyataannya itu, kata Argo, Dahnil tidak mempermasalahkan teknis penyidikan dalam kasus Novel. Kata Argo, Dahnil hanya menyoal penanganan kasus tersebut secara non teknis.
"Secara teknis saya tidak mempermasalahkan, yang saya permasalahkan non teknis'. Non teknis itu apa? 'Non teknis itu ada kekuatan politik, kemudian ada kemauan dari pak polisi mau tidak mau ngungkap, kan gitu," katanya.
Baca Juga: Dahnil Sebut Ada Aktor Intelektual di Kasus Novel, Siapa Dia?
Lebih lanjut, Argo menyebutkan pemeriksaaan tersebut bukan karena polisi merasa tersinggung dengan pernyataan Dahnil. Polisi, kata Argo juga menerima kritikan dari masyarakat yang merasa tak puas dengan penanganan kasus.
"Yang penting polisi kalau dikritik membangun, (kami) nerima. Oh boleh," kata dia.
Dalam penyelidikan kasus ini, lanjut Argo polisi tetap terbuka termasuk berkoordinasi dengan KPK untuk bisa mengungkap pelaku dalam kasus Novel.
"Sekarang kita pun juga sama penyidik KPK sudah bergabung, terbuka. Itu kan suatu kemajuan. Bukan kita menutup diri, tidak," kata dia.
Berita Terkait
-
Jalan Tol Pluit Mendadak Jadi 'Kanvas' Putih, Akibat Trailer Hantam Truk Cat
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank: Tersangka Ajukan Diri Jadi JC, Siap Ungkap Keterlibatan TNI?
-
Kunjungi Delpedro di Tahanan Polda Metro Jaya, Koalisi Sipil Sebut Polisi Cari Kambing Hitam
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Dave Laksono Dukung TNI, Ferry Irwandi: Negara dan Semua Perangkatnya Mengancam Saya!
-
Ditunjuk Dedi Mulyadi, Ini Tugas Utama Helmy Yahya Sebagai Badan Pengelola Rebana
-
15 Mobilnya Disita KPK, Satori Berdalih untuk Showroom dan Dibeli Sebelum Jadi Anggota DPR
-
Apa Saja Isi Tuntutan Demo Nepal? Bikin Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Aliansi Ibu Indonesia: Ibu Pertiwi Berduka Akibat Kebijakan Elit dan Kekerasan Negara
-
5 Fakta Viral Jukir Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Patok Parkir Rp 30 Ribu, Ini Respon Wali Kota!
-
Pramono Anung Ungkap Reaksi Spontan Pasca Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob
-
Geger! Fadhil Zon Digugat ke PTUN Jakarta soal Pernyataan Kontroversial Peristiwa Mei 1998
-
Pemerintah Tolak Tim Investigasi Independen Kasus Kematian Demo, Yusril: Proses Hukum Sudah Jalan
-
'Jangan Percaya IMF!' Ucapan Lama Menkeu Purbaya Sardewa Kini Jadi Bumerang?