Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menerima utusan khusus Presiden Rusia Vladimir Putin, Vladimir Igorevich Kozhin di kntor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Wiranto mengatakan pertemuan tersebut membahas soal kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Rusia, antara lain di bidang penanggulangan terorisme dan penanggulangan memotong jalur logistik terorisme.
"Itu sudah saya laksanakan sebenarnya bulan April tahun lalu. Saya berkunjung ke Rusia dan sudah bicara dengan National Security Council atau Dewan Keamanan Rusia. Saya bicarakan tuntas mengenai kerjasama melawan terorisme itu dan sudah kami lanjutkan," ujar Wiranto usai pertemuan.
Wiranto menuturkan, dalam pertemuan tersebut Rusia berkeinginan agar Indonesia segera merealisasikan pembelian pesawat Sukhoi SU-35. Adapun pembelian Sukhoi rencana dilakukan melaui imbal dagang.
"Cukup penting bahwa Rusia sangat ingin agar pembelian Sukhoi 35 11 buah, dapat segera direalisasikan dengan Imbal beli dan tidak dibayar cash artinya sebagian dibayar dengan komoditas-komoditas dari Indonesia. Rusia sangat ingin agar pembelian itu terlaksana, terutama kami bisa mengabaikan tidak terpengaruh sanksi-sanksi yang diberikan negara lain atas pembelian ini. Keinginan Indonesia juga sama, kami ingin segera merealisasikan pembelian Sukhoi itu," kata dia
Wiranto menjelaskan dalam pembelian pesawat Sukhoi SU-35 masih terkendala hal teknis. Kendala teknis tersebut diantaranya seperti uang muka, uang jaminan, dan bank mana yang akan menjamin terlaksananya pembelian pesawat.
"Saya kira kendala teknis saja. Imbal dagang ini kan masih ada uang muka, uang jaminan, bank mana yang menjamin, uang muka nanti bagaimana. hal teknis saja, masalah prinsip sudah terselesaikan. Kebijakan pembelian kita sudah sama, yang sana ingin jual, kami ingin beli. nanti saya rapat koordinasi dengan Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri Pertahanan," ucapnya.
Wiranto juga mengatakan dalam pertemuan tersebut, belum ada pembicaraan soal rencana kunjungan Presiden Rusia ke Indonesia.
"Belum. Masih nanti kan. Tahun ini memang tapi kan bulan kami belum tahu. Kami bicarakan nanti. (Rencannya kapan) Belum tahu," kata Wiranto.
Baca Juga: Indonesia Beli 11 Sukhoi dengan Barter Produk Komoditas
Dalam pertemuan tersebut, pihak Rusia kata Wiranto menyampaikan undangan agar hadir pada pertemuan tingkat tinggi pejabat keamanan negara.
"Beliau juga menyampaikan undangan kepada saya untuk hadir nanti pada pertemuan tingkat tinggi pejabat keamanan dari negara-negara yang diundang untuk bicarakan masalah keamanan global dan regional. April, tanggalnya belum tahu saya sesuaikan dengan kegiatan saya," tandasnya.
Berita Terkait
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Repot? Mempertanyakan Sikap Pemerintah pada Tuntutan Rakyat 17+8
-
Demo 4 September Serahkan 17+8 Tuntutan, Wiranto: Kalau Semua Permintaan Dipenuhi Juga Repot
-
Wiranto Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana: Ada Apa Gerangan?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Usut Kuota Khusus hingga Haji Furoda, KPK Sebut Kapusdatin BPH Saksi Penting, Apa Alasannya?
-
Kunjungi Sekolah Rakyat, Prabowo Nostalgia Zaman Akmil: Saya Dulu Satu Kamar 60 Orang
-
Kakak Hary Tanoe Melawan usai Tersangka, Ini Alasan KPK Santai Digugat Rudy Tanoesoedibjo
-
Soroti Public Speaking Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Mahfud MD Geleng-Geleng Kepala: Keliru Tuh!
-
KPK Tetapkan Status Rudy Tanoesoedibjo sebagai Tersangka Kasus Korupsi Penyaluran Bansos
-
Aksi Sadis Cucu Pemilik Kios Pecel Lele di Bogor, Nenek dan Pamannya Dibakar Hidup-hidup!
-
Mahfud MD Bongkar Alasan Sri Mulyani Nyaris Mundur: Kecewa Rumah Dijarah, Negara Tak Lindungi
-
Fadli Zon Digugat ke Pengadilan, Korban Pemerkosaan 1998 Titipkan Pesan Mendalam!
-
Sikap Rahayu Saraswati Bikin Rocky Gerung Kagum: Contoh Baru Etika Politisi
-
Gentlemen vs Drama: Perang Ucapan Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Soal Tes DNA Ulang di Singapura