Suara.com - Persaudaraan Alumni 212 menyebut 'partai politik berbaju merah' sumber pembuat masalah di Indonesia. 'Partai berbaju merah' itu menjadi target untuk dikalahkan pada Pilkada 2018.
Alumni 212 merupakan kelompok mantan pendemo Basuki Tjahaja Purnama di kasus penista agama saat Pilkada DKI Jakarta 2017. Ahok dan Djarot Saiful Hidayat calon gubernur dan wakil gubernur petahana yang dikung PDI Perjuangan.
Menanggapi pernyataan itu, politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan, jika 'partai baju merah' yang dimaksud adalah partainya, hal itu sudah dianggap biasa.
"Ya publik kan yang menilai. Selama ini PDIP dituduh apa-apa kalau bagi kita biasa lah ya," kata Masinton di DPR, Jakarta, Senin (29/1/2018).
Bahkan, kata Masinton, PDIP pernah dituduh Partai Komunis Indonesia dan anti Islam. Namun semua itu dianggap biasa, sebab yang menilai tetap publik.
"Toh publik yang menilai benar atau nggak tuduhan itu. Selama ini kan gugur semua (tuduhan). Termasuk yang namanya biang kerok itu, kan publik sudah tahu yang biang kerok yang mana," ujar Masinton.
Menurut Anggota Komisi III DPR itu, tudingan demikian tak usah direspon atau diklarifikasi. Sebab tak berefek pada elektabilitas PDIP selama ikut Pemilu.
"Publik sudah sangat mengerti dan sangat pintar untuk menilai terhadap tudingan. Selama ini toh tudingan terhadap PDIP itu macam-macam lah. Toh kepercayaan rakyat kepada PDIP kan bisa kita lihat saat Pemilu ke Pemilu," tutur Masinton.
Namun demikian, PDIP menyadari bahwa tudingan demikian sengaja dilemparkan untuk menghilangkan kepercayaan publik terhadap PDIP.
Baca Juga: Persaudaraan Alumni 212: Jangan Pernah Jual atau Gadaikan Agama
Menurut Masinton, tudingan tersebut adalah bagian dari serangan politik di tahun politik saat ini.
"Ya kalau kami, kita tahu isu ini kan berkaitan dengan momen politik ada Pilkada serentak, kemudian selesai Pilkada serentak ini ada Pileg dan Pilpres 2019 nanti, ini memang lontaran-lontaran isu-isu politik yang memang ditujukan untuk mendown grade PDIP," kata Masinton.
"Nah tentu kami sudah melakukan langkah-langkah antisipasi dan tidak perlu kami tanggapi secara reaktif ya atau berlebihan," Masinton menambahkan.
Sebelumnya, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengatakan bahwa pihaknya menargetkan kekalahan 'partai berbaju merah' di Pilkada 2018. Meski tak secara spesifik menyebutkan nama partai tersebut, slamet mengatakan partai yang dimaksud adalah partai penguasa saat ini.
"Ada satu partai yang menurut kami menjadi target utama kami dikalahkan. Karena bagi kami, partai tersebutlah biang kerok persoalan yang ada di bangsa dan negara ini," kata Slamet Maarif di Masjid Al-Ittihad, Tebet, Jaksel, Sabtu (27/1/2018).
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka