Suara.com - UN Women dan Wahid Foundation meluncurkan hasil survei nasional tentang potensi toleransi sosial keagamaan di kalangan perempuan muslim di Indonesia. Dalam survei itu menyebutkan perempuan Indonesia memiliki potensi menjadi agen perdamaian.
Di Indonesia, sebanyak 80,7 persen perempuan mendukung hak kebebasan menjalankan ajaran agama dan atau keyakinan. Disamping itu, sebanyak 80,8 persen perempuan lebih tidak bersedia radikal dibanding laki-laki (76,7 persen) dan perempuan yang intoleran (55 persen) lebih sedikit dibanding laki-laki (59,2 persen). Perempuan (53,3 persen) juga memiliki lebih sedikit kelompok yang tidak disukai dibanding laki-laki (60,3 persen).
“Ini adalah hasil survei yang memaparkan situasi potensi toleransi sosial keagamaan di kalangan perempuan muslim dan menyoroti faktor yang berkontribusi terhadap penerimaan terhadap penguatan toleransi di Indonesia,” terang Yenny Wahid, Direktur Wahid Foundation.
“Dalam analisisnya, survei ini juga menunjukkan rekomendasi terkait peran perempuan muslim dalam membangun nilai toleransi dan perdamaian,” lanjut Yenny.
Survei nasional ini didukung oleh UN Women dan Wahid Foundation dan dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia sebagai bagian dari program ‘Perempuan Berdaya, Komunitas Damai’. Survei ini dilaksanakan di bulan Oktober 2017 dan melibatkan 1500 responden laki-laki dan perempuan di 34 provinsi di Indonesia.
“Mendukung peran perempuan dalam membangun kohesi sosial dan kontribusinya dalam menanamkan toleransi, serta perdamaian adalah tujuan dari program ‘Perempuan Berdaya, Komunitas Damai’ dari UN Women bekerja sama dengan Wahid Foundation,” ucap Sabine Machl, UN Women Representative.
“Perempuan memiliki peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai kepada keluarga dan komunitas. Namun, potensi dan kontribusi dari perempuan dalam perdamaian, sejak dulu, seringkali diabaikan. Oleh karena itu, sekarang inilah saatnya membuka potensi perempuan sebagai agen perdamaian.”
Survei nasional ini juga melihat bagaimana kesetaraan gender dipersepsikan oleh perempuan muslim di Indonesia. Berdasarkan hasil survei, 14,9 persen perempuan mendukung pandangan dan sikap progresif tentang gender dan 8,6 persen perempuan mendukung pandangan dan sikap yang pro keadilan gender. Hasil survei juga menunjukan bahwa tingkat otonomi perempuan (53,3 persen) untuk mengambil keputusan dalam hidupnya lebih rendah dibanding laki-laki (80,2 persen).
“Ini menunjukan jika upaya pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan merupakan agenda strategis dalam upaya penguatan toleransi dan perdamaian di kalangan perempuan,” tambah Yenny.
Baca Juga: Menelusuri Sejarah Sate Kerbau, Simbol Toleransi di Kota Kudus
Survei ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembuat kebijakan, institusi pemerintah dan pemimpin komunitas untuk mengatasi masalah toleransi sosial keagamaan dengan memberikan kesempatan dan mendorong kepemimpinan perempuan dalam membangun kohesi sosial dan memperkuat ketahanan di tingkat masyarakat.
Berita Terkait
-
Angkat Tanda Lahir,Wajah Perempuan Ini Ditanami Empat Balon
-
Hakim Usir Perempuan dari Persidangan karena Tolak Lepas Jilbab
-
Di Inggris, Banyak Perempuan Kecanduan Tes Kehamilan, Kok Bisa?
-
Generasi Baru Berinovasi dengan Kepercayaan Baru Lewat Internet
-
Ritual Suci, Tebak dengan Apa Perempuan Ini Lumuri Wajahnya?
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal
-
Bukan Bjorka Asli! Polisi Bekuk Pemuda Minahasa Usai yang Klaim 4,9 Juta Data Nasabah Bank
-
Jejaring Penyuap Eks Ketua DPRD Jatim dalam Kasus Dana Hibah Pokmas Mulai 'Diangkut' KPK
-
'Ruangnya Dibuka Seluas-luasnya': DPR Respons Positif Usulan Sistem Pemilu dari Perludem
-
Cara Makan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi di Warung Penyetan Jadi Gunjingan
-
Habis Kesabaran, KPK Ancam Jemput Paksa Rektor USU yang Mangkir Pemeriksaan
-
Pegang iPhone 17 Pro Max Saat Jumpa Pers, Brigjen Ade Ary Tuai Pro-Kontra di Media Sosial
-
'Spill' dari Senayan, Anggota DPR Pastikan Pembahasan Revisi UU Pemilu Sudah Jalan