Suara.com - Ketua Majelis Hakim Yanto sedikit kesal dengan jawaban Chairuman Harahap saat bersaksi dalam sidang lanjutan dugaan korupsi e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto, Kamis (1/2/2018).
Pasalnya, mantan ketua Komisi II DPR itu lebih banyak menjawab tidak ingat dan lupa. Hakim pun kemudian menanyakan usia Chairuman, dan dijawab oleh saksi jika usianya sudah hampir 70 tahun.
"Bapak fisiknya sehat, cuma agak lupa-lupa dikit ya. Kalau kemarin ada yang pelupa karena pernah stroke," kata Yanto setelah mendengar jawaban Chairuman di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Chairuman Harahap selalu menjawab lupa dan tidak ingat saat ditanya majelis hakim maupun jaksa penuntut umum Komsisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang pembahasan proyek pengadaan e-KTP.
Terutama saat majelis hakim atau jaksa menanyakan terkait pertemuannya dengan Setya Novanto dan Andi Agustinus alias Andi Narogong.
"Saya tidak ingat. Waktu itu tidak ada pembicaraan khusus (e-KTP), cuma silaturahim saja," kata Chairuman.
Dalam berita acara pemeriksaannya, Chairuman mengaku dikenalkan terhadap Andi Narogong oleh Setya Novanto. Selain itu, Andi pernah datang ke ruang kerjanya di Gedung DPR RI.
Namun, Chairuman membantah ada pembicaraan terkait e-KTP. Chairuman juga membantah pernah menerima uang dari proyek senilai Rp5,9 triliun itu.
Sementara, dalam surat dakwaan terhadap mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto, politikus Partai Golkar itu disebut menerima sebesar 584 ribu dolar AS dan Rp26 miliar.
Baca Juga: F1 Tiadakan Tradisi Grid Girl Mulai Musim Ini
Chairuman Harahap sudah berkali-kali menjadi saksi di persidangan kasus e-KTP. Saat Irman dan Sugiharto menjadi terdakwa, Chairuman juga dihadirkan oleh JPU KPK. Begitu juga saat terdakwa Andi Narogong disidang di Pengadilan Tipikor.
Dalam dua kesaksian sebelumnya itu, Chairuman selalu membantah menerima uang dari proyek yang merugikan keuangan negara hingga Rp2,3 triliun.
Berita Terkait
-
Panduan Mengurus STNK, BPKB, dan Risalah Lelang Kendaraan Hasil Lelang
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
KPK 'Kuliti' Harta Ridwan Kamil, Dikejar Soal Dana Gelap BJB hingga Mercy BJ Habibie
-
Ridwan Kamil Diperiksa 6 Jam di KPK Terkait Dugaan Korupsi Iklan Bank BJB
-
Bantah Nikmati Uang Haram BJB, Ridwan Kamil: Mercy dan Moge Murni Uang Pribadi
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029