Suara.com - Aparat Polda Metro Jaya menangkap tiga pelaku penganiayaan bocah berinisial B. Satu dari tiga pelaku tak lain dan tak bukan adalah ibu kandung korban, Saptinah (41).
Penganiayaan terhadap bocah tersebut terekam video dan sempat viral di media-media sosial. Polisi melakukan penyelidikan atas video tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, awal peristiwa penganiayaan itu bermula saat B dititipkan Saptinah ke rumah nenek korban di Kuningan, Jawa Barat.
Berdasarkan keterangan tersangka, alasan Saptinah menitipkan anaknya karena sibuk bekerja sebagai asisten rumah tangga di Manado, Sulawesi Utara. Sejak berumur tiga bulan, B sudah ditinggalkan Saptinah agar diurus keluarganya di kampung halaman.
"Setelah diinteograsi, penyidikan memang benar orang inisial S (Saptinah) bekerja di Manado. Kemudian anaknya B, dititipkan ke neneknya untuk dirawat," kata Argo di Polda Metro Jaya, Minggu (4/1/2018).
Argo menjelaskan, karena mendengar anaknya ditelantarkan, Saptinah akhirnya meminta tetangganya di kampung bernama Mariyam (43) untuk mengambil B pada Desember 2017 lalu.
B dibawa pergi Mariyam tanpa sepengetahuan keluarga yang merawat korban.
"Tersangka S mengatakan anaknya ditelantarkan di rumah neneknya. S menyampaikan ke MR tolong ambil anaknya di kuningan. Namun setelah diambil tidak dikasih tahu orang tuanya. Saat bermain, B diambil oleh MR," kata Argo.
Baca Juga: Kapolres Yimmy Datangi Rumah Warganet: Sila Tendang Kepala Saya
Sesudah itu, Saptinah menyuruh agar Mariyam menitipkan B kepada rekannya bernama Linda Susanti (43). Korban akhirnya dibawa Linda untuk dirawat di tempat tinggalnya di kawasan Cilengsi, Bogor, Jawa Barat.
Aksi penganiayaan itu baru terjadi selama B dirawat Linda. Bahkan, Linda malah menitipkan bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar itu di panti asuhan.
"Oleh LS (Linda Susanti) dibawa ke kontrakan di Bogor. Kemudian dimasukkan ke panti satu bulan, berkali-kali ganti panti," tuturnya.
Argo menyampaikan, alasan Linda menganiaya korban karena tak sudi mengurus anak orang lain. Bahkan, Septinah tak pernah mengirimkan uang untuk keperluan B selama dirawat Linda.
"(Alasan penganiayaan) karena bukan anak kandung sendiri. Saat dititipi, (Linda) tidak dikasih biaya," kata Argo.
Penganiayaan itu juga diketahui oleh tetangga Linda. Bahkan, kata Argo, Linda sempat membuat pernyataan tak akan melakukan kekerasan fisik lagi kepada korban.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU
-
Kerajaan Thailand Berduka: Ratu Sirikit Meninggal Dunia di Usia 93 Tahun karena Komplikasi Penyakit
-
Tragis! Mulut Asem Mau Nyebat, Pegawai Warkop di Kebon Jeruk Tewas Tersetrum Listrik
-
PDIP Gaungkan Amanat Bung Karno Jelang Sumpah Pemuda: Indonesia Lahir dari Lautan, Bukan Tembok Baja
-
Heboh Polisi di Bali Terlibat Perdagangan Orang Modus Rekrut Calon ABK, Begini Perannya!
-
Umrah Mandiri: Kabar Baik atau Ancaman? Ini Kata Wamenhaj Soal Regulasi Baru
-
Sempat Digigit Anjing, Mayat Bayi di Bukittinggi Tewas Termutilasi: Tubuh Terpotong 3 Bagian!
-
Bahlil 'Dihujat' di Medsos, Waketum Golkar Idrus Marham: Paradoks Demokrasi