Suara.com - Seorang tenaga kerja wanita asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, bernama Sumiyati (29), hampir 12 tahun hilang kontak saat bekerja di Malaysia dan keluarga berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mencari keberadaannya.
"Sejak keberangkatannya pada 16 Juni 2006 hingga saat ini anak saya tidak ada kabar beritanya, hanya pernah satu kali kirim surat," kata ayah kandung Sumiyati, Raswan (66) di Indramayu, Minggu.
Sumiyati merupakan warga Desa Wanguk, Blok Balong Adem, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Raswan menuturkan anak perempuannya sudah hampir 12 tahun yang lalu telah pamit dan meminta izin untuk bekerja ke Malaysia.
Menurut ayahnya, Sumiyati berangkat dengan cita-cita untuk mengubah perekonomian keluarga yang masih serba kekurangan.
"Karena tujuan anak saya baik, maka saya izinkan untuk berangkat ke Malaysia," tuturnya.
Sementara itu Carmi (61) ibu kandung Sumiyati mengatakan, anaknya bekerja ke Malaysia direkrut oleh Tarmin, sponsor warga Desa Anjatan, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu dan diberangkatkan melalui PT Triganda Jelambar Jakarta Barat.
"Kami sudah sering mengadu ke sponsor tapi sampai saat ini anak saya masih belum juga ada kabarnya," katanya.
Dia mengatakan, setelah satu tahun lebih Sumiyati berada di Malaysia hanya satu kali kirim surat yang isinya memberitahukan bahwa kabar anaknya dalam kondisi baik.
Namun selama bekerja belum pernah mendapat gaji dari majikan bernama Madevi, merupakan warga Malaysia keturunan India.
"Pada 30 Oktober 2007, Sumiyati kirim surat saat menggunakan alamat Jl Batu Tiga Lama, Blok C5-3A, Dinasty Condo Klang, Klang Selangor, Darul Ensan, Malaysia," katanya.
Pihak keluarga meminta pemerintah untuk bisa menemukan anaknya yang sudah lama tidak pulang dan belum pernah lagi memberikan kabar dan nasibnya saat ini. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Identitas 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Diumumkan Besok, Polda Undang Keluarga Reno, Ada Apa?
-
Berdayakan UMKM dan Keuangan Inklusif Desa, BNI Raih Outstanding Contribution to Empowering MSMEs
-
Heboh Pria Cepak di Tanah Abang Tabrakan Diri ke Mobil, Aksinya Diolok-olok: Akting Kurang Natural
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan