Suara.com - Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, Rabu (14/2/2018) malam, mengundurkan diri di tengah tekanan dari partai yang memerintah –Kongres Nasional Afrika (ANC).
Meskipun sebelumnya memperlihatkan pembangkangan, Zuma mengumumkan pengunduran dirinya kepada rakyat dalam waktu satu jam sebelum tenggat yang ditetapkan oleh ANC, dalam upaya menghindari perpecahan dalam tubuh partai tersebut.
"ANC tak pernah boleh terpecah atas nama saya. Oleh karena itu, saya telah sampai keputusan untuk mundur," kata Zuma di Union Building dalam pidato perpisahan selama 30 menit, seperti dilansir Xinhua.
"Tak boleh ada nyawa yang melayang atas nama saya, dan juga ANC tak boleh terpecah atas nama saya. Oleh karena itu, saya sampai pada keputusan untuk mundur sebagai presiden republik dengan masa berlaku secepatnya, sekali pun saya tak setuju dengan keputusan pimpinan organisasi saya; Saya sejak dulu selalu menjadi anggota ANC yang disiplin," tegasnya.
Ia mengatakan, sebenarnya berharap digeser sejalan dengan undang-undang dasar.
"Saya harus menerima baik bahwa kalau partai dan rekan saya menginginkan bahwa saya disingkirkan dari jabatan saya, mereka harus melakukannya secara benar dan melakukannya dengan cara yang ditetapkan di dalam UUD," tuturnya.
"Saya tidak takut dengan mosi tak percaya atau pemakzulan, sebab semua itu adalah mekanisme hukum buat rakyat negeri yang indah ini untuk menyingkirkan presiden mereka," jelasnya.
Zuma meminta maaf kepada rakyat, atas kekeliruan yang ia lakukan selama masa jabatannya. Ketika berbicara dalam Bahasa Zulu dalam sambutannya, ia meyakini sudah melaksanakan tugas yang diberikan kepada dia oleh negeri tersebut.
Tapi kalau ia telah berbuat salah, Zuma minta rakyat Afsel memaafkannya.
Baca Juga: Ramos: Jangan Remehkan Real Madrid
Ia mengatakan, akan terus mengabdi kepada partai dan negara sekalipun ia mundur dari jabatan tertinggi.
"Sekali pun saya meletakkan jabatan, saya akan terus mengabdi pada rakyat Afsel serta organisasi tempat saya telah mengabdi seumur hidup,” tandasnya.
Pengunduran diri Zuma mengakhiri dua pekan kemelut di tubuh partai yang berkuasa.
ANC, mengganti Zuma sebagai pemimpin partai pada Desember dengan Wakil Presiden Cyril Ramaphosa. Pergantian itu atas datas tuduhan korupsi terhadap Zuma.
Ramaphosa sekarang menjabat presiden, dan ia akan direncanakan diambil sumpahnya pada Kamis (15/2) atau Jumat (16/2).
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini